Kembali Lagi

17 1 0
                                    

Sampai di kontrakan aku langsung mandi lalu makan. Sehabis solat maghrib aku kembali lagi ke klinik depan gang kontrakan untuk periksa. Seperti biasa mengantri, namaku pun dipanggil. Aku yakin dokter pasti kaget saat melihatku nanti. Dan benar saja, ketika aku masuk ke ruangannya, dokter terkejut sama seperti dugaanku. Alasannya karena baru kemarin aku datang dan kini aku menemuinya kembali.

"Tekanan darahnya masih sama kayak kemarin, padahal saya sudah memberi vitamin. Tapi kalau gejala typus itu memang harus istirahat total, Mbak Dinda. Kalau begini, Mbak Dinda harus dirawat," ucap dokter kebingungan sambil memeriksa.

Aku hanya bisa menghela napas panjang. Dirawat? Seumur hidup aku belum pernah yang namanya "dirawat" entah di klinik maupun rumah sakit. Dan sekarang aku akan merasakannya. Aku pun mulai diinfus lagi sebelum pindah ke ruang rawat inap yang ada di lantai 2. Sampai di ruangan, ternyata aku sendiri, sungguh sendiri tak ada pasien lain yang ada di ruangan itu.

"Selemah itukah diriku? Hingga harus dirawat? Aku ingin pulang," kataku di sela tangisan.

Terbaring lemah dengan infus menempel di tangan kanan. Kamu tahu bagaimana kondisi ruang rawatku? Hanya ada ranjang beserta kasur, bantal, seprai, tirai, lemari kecil, tanpa selimut. Sedangkan aku hanya membawa tas gendong yang biasa dibawa kerja, isinya pun hanya dompet, hp, charger. Aku tak membawa selimut, karena tak tahu jika harus dirawat.

Walau suhu ruangannya tak begitu dingin, tetap saja aku butuh selimut, ditambah begitu banyak nyamuk. Akhirnya aku pakai jaket untuk menyelimuti kakiku. Aku sengaja tak memberitahu keluarga terutama Mama dan Bapak kalau saat ini putri sulungnya dirawat di klinik. Bukan karena aku tak sayang mereka, justru aku sangat sayang. Hingga aku tak mau memberi kabar buruk. Aku tak mau buat mereka khawatir dan sedih.

Aku hanya memberitahu kepada kedua sepupuku yang juga tinggal di dekat sini, Fandi dan Adit. Jarak kontrakan kami dekat, kebetulan mereka kerjanya juga di pabrik yang sama. Tetapi aku memohon kepada mereka agar tak memberitahu siapa pun.

🌼🌼🌼

Terkadang harus menyimpan suatu kabar agar tak membuat orang lain khawatir, terutama orang yang sangat disayangi.

🌼🌼🌼

Semoga suka, ya ☺.
Terima kasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca 😊.

29 Juli 2019

Muslimah Is DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang