Selembaran

18 2 0
                                    

Sekarang sudah memasuki bulan September, masih tak menyangka dengan umurku saat ini. Entah mengapa aku merasa bebannya makin bertambah. Padahal aku sendiri pun tak tahu beban apa. Sepertinya beban pikiran lebih tepatnya. Karena yang selalu ada dalam pikiranku ialah... bahwa aku harus menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Demi diri sendiri, orang tua, saudara, aku harus memperbaiki diri.

Hari ini sepulang kerja Aldo akan mampir ke kontrakan. Pesan singkatnya yang aku baca ketika baru selesai mandi. Aku pun menunggu kedatangannya sembari mendengarkan lagu di hp. Suara motornya begitu tak asing di telingaku, berhenti tepat di depan kontrakan. Beberapa detik kemudian sosok Aldo muncul dari balik pintu dengan mengucapkan salam.

"Assalamu'alaikum, Adek."

"Wa'alaikumsalam," jawabku seraya tersenyum.

Aku menghidangkan minuman yang sudah disiapkan, tanpa malu-malu dia langsung meminumnya. Aroma keringatnya begitu khas. Melihat wajahnya yang letih serta rambutnya sedikit basah, aku tersenyum lagi. Karena merasa diperhatikan, dia menatapku kembali. Terkadang dia sangat manja dan kekanakan, itulah sisi lainnya di mataku. Namun aku tak keberatan akan hal itu, justru aku senang karena dia memperlihatkan siapa dia sesungguhnya.

"Semoga lelahmu menjadi berkah..." bisikku dalam hati.

Sedang asik bercanda tiba-tiba Aldo mengeluarkan selembaran kertas dari tasnya dan diberikan padaku. Ternyata itu sebuah brosur perumahan. Sempat kaget, kenapa dia memperlihatkan brosur itu. Dia pun menjelaskan niatnya bahwa ingin mengambil perumahan yang dekat dengan tempat kerjanya. Sungguh di luar dugaan, baru kali ini aku bertemu dengan lelaki yang umurnya masih muda tapi sudah berpikir jauh untuk mengambil rumah. Aku sangat mendukung niat baiknya ini.

Karena langit makin gelap, Aldo pamit pulang. Brosur tadi dimasukkan lagi ke tasnya. Aku mengantarnya sampai di depan pintu. Setelah dia benar pergi hingga tak terlihat lagi, aku masuk kembali sekalian mengunci pintunya. Setiap kali masuk ke kontrakan, pintu selalu aku kunci. Agar lebih aman dan juga selalu waspada terhadap tindak kejahatan atau semacamnya.

🌼🌼🌼

Mencegah lebih baik daripada menyesal.

🌼🌼🌼

Terima kasih sudah meluangkan waktunya! 😍
Jangan bosan untuk meninggalkan suara dan komentarnya juga, ya! 🤗

12 Agustus 2019

Muslimah Is DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang