Kedua Kalinya

18 1 0
                                    

"Ya Allah... sesungguhnya apa kesalahanku? Mengapa Engkau mengujiku seperti ini? Mengapa aku harus merasakan luka lagi di hati ini? Sebenarnya luka yang lama belum sembuh. Tapi mengapa Engkau membuat hatiku terluka lagi, lebih tepatnya hancur."

Kalimat yang muncul di doaku setelah selesai solat tahajjud, lebih tepatnya curahan hati. Tangis yang menemani pagi ini. Ku putuskan untuk tadarus agar hati merasa lebih tenang dan damai. Lalu melanjutkan tidur karena baru pukul 2 pagi. Berharap ketika bangun nanti, aku sudah lupa dengan masalah yang sedang menimpa hatiku.

🌼🌼🌼

Terluka lagi, hati ini kembali merasakan sakitnya ditinggalkan karena keegoisan pasangan. Kejadian ini bukan yang pertama kalinya, entah sudah beberapa kali. Tapi yang paling menyakitkan sudah kedua kali ini. Iya sangat menyakitkan, karena aku menjalani hubungan itu untuk ke jenjang yang lebih serius. Tapi justru aku ditinggalkan di saat hati sudah mempercayainya. Hingga aku sempat berpikir kenapa aku ditinggalkan lagi.

Padahal setiap menjalani hubungan dengan seseorang, aku selalu setia. Bisa dibilang aku melakukan hal yang tidak dia sukai, berusaha untuk tidak membuatnya marah. Tapi entah mengapa aku yang malah ditinggalkan, walau sebenarnya aku yang sering tersakiti olehnya.

Beberapa tahun yang lalu aku berpacaran dengan seorang lelaki bernama Gumilar. Umur kami berbeda 5 tahun. Kami satu kota, hanya berbeda kecamatan. Dia bukan asli Jawa karena Ayahnya orang Banten, Ibunya yang asli Pekalongan. Kurang lebih 27 bulan hubungan itu berjalan. Dan berakhir begitu saja karena keegoisannya. Walau umurnya lebih tua dariku, tapi dia nggak bisa mengendalikan emosinya.

Dia yang memutuskanku seminggu setelah lebaran, ketika Ibunya menikah. Orang tuanya sudah bercerai, dia tidak setuju kalau Ibunya menikah lagi. Dia marah karena pernikahan itu tetap terjadi. Dan melampiaskan semua amarahnya padaku. Aku tahu apa yang dia rasakan saat ini, tapi bukan putus yang aku harapkan untuk hubungan kami. Apalagi itu bukan waktu yang sebentar untuk mempertahankan sebuah hubungan. Bukan juga hal yang mudah, karena masalah itu pasti ada dan muncul. Tinggal bagaimana caranya kita menghadapi masalah tersebut.

🌼🌼🌼

Dewasa itu bukan dilihat dari umur, tetapi lihatlah bagaimana cara dia menyelesaikan sebuah masalah yang dihadapi.

🌼🌼🌼

Bagaimana dengan part ini?
Semoga selalu suka dan nggak bosan, ya! 😊
Terima kasih sudah meluangkan waktunya 😍.

Jangan lupa jejaknya! 🤗

18 Agustus 2019

Muslimah Is DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang