Kiss 1 : First Impressions

4.2K 95 0
                                    

AUTHOR POV

Suasana riuh terdengar sangat kencang sampai ke setiap sudut lapangan. Di antara keriuhan itu ada yang sibuk berjalan ke sana kemari, tertawa riang dengan teman di dekatnya, dan ada juga yang hanya diam saja duduk di bangku penonton untuk menyaksikan keramaian yang ada. Semua orang terlihat gembira, kecuali satu orang yang kini duduk termenung di bangku penonton sambil menopang dagu dengan tangan yang bertumpu pada pahanya. Tatapannya sangat terlihat datar. Lebih tepatnya ia tidak sama sekali memiliki ekspresi. Ia tetap menjunjung tinggi karismanya dengan hanya duduk di bangku penonton di samping lapangan, menatap lurus ke depan sambil melihat beberapa orang yang sedang sibuk dengan aksinya pada hari ini.

Orang yang hanya diam saja, duduk termenung menyaksikan keramaian yang ada adalah seorang namja yang memiliki sikap paling dingin, ketampanan yang di atas rata-rata, dan populeritas yang sangat tinggi di kalangan mahasiswa lainnya.

"PENGUMUMAN.. BAGI PESERTA ESTAFET PUTRI HARAP BERKUMPUL DI SEBELAH PANITIA YANG ADA DI SEBELAH BARAT!!" teriak seseorang dari pengeras suara membuat semua orang di sana terkejut .

Di pagi ini, pukul 10 a.m cuaca di Seoul sangat bagus. Terasa panas namun tidak begitu terik. Hal ini sangat mendukung berlangsungnya kegiatan yang spesial di Konkuk University. Festival olahraga! Yap, festival olahraga sangat terkenal dan sangat diidam-idamkan oleh seluruh mahasiswa. Mereka selalu mencintai kegiatan yang satu ini. Festival olahraga di Konkuk merupakan festival olahraga yang acaranya diadakan setiap satu tahun sekali. Keseluruhan acara tentu saja mengenai olahraga. Jadi, segala macam perlombaan seperti marathon, lompat tinggi, basket, futsal, tarik tambang, renang termasuk estafet akan ikut meramaikan diserangkaian acaranya. Kabarnya, akan ada yang spesial di Festival tahun ini.

"HOOOAAA.... KITA DIPANGGIL!!!" teriak suara seorang yeoja saat pengumuman terdengar lagi dari pengeras suara. Dia Segera berjalan ke arah temannya lalu untuk kesekian kalinya lagi, dengan melompat riang dia berteriak. "AYO KE SANA, KRYSTAL!!"

Temannya yang baru saja dipanggil Krystal spontan mendongak pada temannya. Dengan menyunggingkan bibirnya dia hanya mendengus pada temannya ituㅡIa sedang sibuk mengikat tali sepatunya. Tidak aneh ia terlihat tidak peduli.

"KRYSTAL, AYO IH KITA KE SANA!!!" sahut temannya lagi. Kali ini dengan melompat-lompat heboh . Krystal tetap tidak peduli padanya dan terus membenarkan tali sepatunya.

Teriakannya tentu saja tidak hanya mengganggu Krystal, nama orang yang baru saja dipanggil oleh gadis tersebut. Suara itu bahkan lebih terdengar menyebalkan di telinga mahasiswa yang duduk tidak jauh darinya. Ia namja yang terus menjunjung tinggi karismanya itu. Posisinya tidak usah ditanya, Ia masih setia duduk dengan posisi nyamanㅡmungkin belum begitu terganggu oleh teriakan-teriakan gadis tadi. Dengan santai ia hanya menyender pada kursi penonton, melipat tangannya di dada dan terus menatap lurus kedepan menyaksikan orang yang kini berlari estafet di lapangan. Statusnya, ia lebih terlihat tidak peduli dengan situasi yang ada. Tapi tidak di beberapa menit kemudian.

"ASIK AH! KITA BERAKSI JUGA NIH!" Suara cempreng yang sempat menghilang belum ada semenit terdengar lagi. Kali ini telinga si namja merespon lebih sensitif.

Kesal dengan aksi si gadis yang terlalu mengganggunya, ia mengucak rambutnya frustasi dan menoleh ke sumber suara. Seorang gadis berbadan kerempeng, berkulit seputih susu dan berambut ikat kuda tengah berdiri tidak jauh dari tempat duduknya. Gadis itu masih saja melompat-lompat heboh di sana ditemani oleh temannya.

Astaga itu orang berisik amat sih? Tinggal maju aja ke sana, apa susahnya sih! batin si namja.

DUAKKK!!

Bersamaan dengan rutukan dalam hati itu, seseorang yang baru saja membuatnya kesal pun jatuh tersandung oleh kakinya saat dia berusaha berjalan di depannya. Ia dengan mulus jatuh tersungkur tepat di bawah kakinya. Bukannya membantu atau menegur orang yang jatuh itu, si namja justru berpura-pura tidak acuh dengan kejadian tersebutㅡIa sibuk melihat kesegala arah, dimana saja , yang penting tidak pada si Gadis. Gadis itu tidak ambil pusing. Ia dengan cuek akhirnya bangun tanpa pertolongan siapapun dan langsung membereskan dirinya yang jadi berantakan karena lantai. Menurutnya, jatuh bukanlah suatu hal yang aneh. Itu manusiawi. Ia pun cengengesan sendiri karena aksinya, membuat si namja jadi mendelik ke arahnya dan pikiran seperti gadis-itu-memang-gila terlintas di kepalanya.

Start With a KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang