Kiss 18 : Hyemi Weakness

1K 46 1
                                    

Beberapa game hiburan telah dilakukan. Sekarang tiba saatnya di makanan penutup. Dessert lucky couple julukan game ini. Jadi, yang beruntunglah yang tidak kena jebakan dessert di battle ini. Dessert-nya sebuah salad. Sebuah salad yang membungkus daging bulgogi. Isinya macam-macam. Mungkin yang tidak sial akan mengunyah daging, tapi yang sial bisa saja muntah atau bahkan menangis saat memakannya. 

“DI MEJA KALIAN SEKARANG DISEDIAKAN 8 CUP LUCKY DESSERT. ENTAH YEOJA ATAU NAMJA AKAN MAKAN INI SECARA BERGANTIAN. YANG CEPAT AKAN MENDAPAT POIN SEPERTI BIASA. SELAMAT! SEMOGA BERUNTUNG DI DESSERT LUCKY COUPLE INI!!!” sorak panita memberi tahu.

“Kira-kira isinya apa ya?” tanya Hyemi pada Minho yang sedang  menerawang isi dari lucky dessert di depan mereka.

Molla. Kita lakukan yang cepat ya??”

Ne!” Hyemi mengangguk. Mereka tidak ada bedanya di battle couple, sama-sama serius.

“START!!!!” sorak panitia.

Baik Minho dan Hyemi, keduanya memakan salad itu saling bergantian. Mereka sama-sama melahapnya dengan cepat. Masing-masing di antara mereka sudah makan 3. Dan jebakan itu baru Minho yang mendapatkan. Sebuah cabai pedas besar telah dilahap beserta saladnya. Hyemi hanya terkekeh saat melihat wajah Minho yang hampir meledak karena warnanya sudah merah. Minho harus menahannya dan harus tetap menelannya walau tidak bisa minum air secepat kilat. Belum selesai melanjutkan tawanya, Hyemi terdiam saat melahap salad ke-4. Dia mendadak jadi diam.

Minho masih berusaha menenangkan dirinya yang kepedasan bukan main, sedang Hyemi jadi bungkam walau berusaha mengunyahnya. Hyemi tidak bicara. Tapi, ekspresi wajahnya menandakan bahwa dirinya sekarang tersiksa dengan apa yang dilahapnya.

Wae?? Cepat telan!” perintah Minho. “Tinggal 1 cup lagi. Ini yang terakhir untukmu. Apapun itu, tidak peduli kau harus telan, Hyemi.”

“Eummmmh...”  Hyemi berusaha bicara, namun tidak bisa karena sesuatu yang buruk itu masih ada di mulutnya, belum bisa ia telan dengan sempurna, bahkan mengunyahnya saja butuh perjuangan.

“Hyemi–ya, telan! Kalau kau belum bisa menelannya, aku juga tidak bisa makan cup selanjutnya.”

“Mm.. Euummhh...” tetesan air mata tiba-tiba keluar dari sudut mata Hyemi. Minho jadi bingung.

Wae? Kau makan apa sih??”

Hyemi bergetar hebat saat berusaha mengunyah dan menelannya. Berkali-kali dia ingin muntah juga, tapi tetap berusaha mengunyah hingga tertelan sedikit demi sedikit. Matanya sudah ingin menangis hebat. Itu kali pertama Hyemi menunjukan kelemahannya di hadapan Minho.

Wae??? Sudah telan saja! Apapun yang ada di mulutmu, lupakan rasa tidak enaknya. Kita harus bisa, Hyemi. Kau tidak tahu rasa cabai yang aku makan tadi?? Aku rasa itu lebih buruk dari yang kau kunyah!” ucap Minho berusaha menyemangati yeoja itu.

GLEK!

“BAWANG!!!!!!” Hyemi berteriak histeris setelah berhasil menelannya. “AKU MAKAN BAWANG. ASTAGA!! AKU TIDAK PERNAH MAKAN BAWANG MENTAH. AKU INGIN MUNTAH, MINHO!!” teriaknya makin histeris sambil mencengkram tangan Minho. Minho langsung makan cup terakhir. Untung saja cup terakhir aman, tidak ada jebakan lagi.

“HOMI COUPLE!! KALIAN LAGI-LAGI DAPAT 50 POIN. CHUKAE!!” ucap panitia.

Setelah selesai dengan dessert-nya, Minho langsung membawa Hyemi yang sudah ingin muntah itu ke pinggir lapangan tanpa mempedulikan panitia yang ada. Dia melesat ke bangku tempat mereka menyimpan ranselnya. Hyemi masih lemah, masih mengeluarkan air mata dan masih terus tidak bisa menahan dirinya yang ingin muntah. Dia masih bergetar hebat hanya karena memakan sebuah bawang.

Minho mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Air mineral dan Permen mint. “Ini minum!!!” perintah Minho sambil memberi botol air minumnya.

Hyemi merampas tanpa banyak tanya. Juga mengambil beberapa perment mint yang dia masukan sekaligus ke mulutnya. Dia mengunyah cepat berusaha menghilangkan rasa bawang itu.

“Gimana? Udah mendingan? Cih! Kau membuatku takut!”

Hyemi tidak menjawab. Dia terus mengunyah permen tersebut sembari terus meneguk minumannya.

“AH~ MASIH ADA RASANYA!! BERI AKU LAGI YANG BANYAK!!” pinta Hyemi masih saja panik dengan rasa bawang itu

Minho memberi 5 permen lagi sambil menggeleng-geleng kepalanya. Hyemi tidak peduli. Yang dia pedulikan saat ini bagaimana caranya mengilangkan rasa ingin muntahnya. Dia tidak suka bawang. Apa lagi yang barusan ditelannya bukan bawang goreng atau bawang yang sudah disajikan, melainkan FRESH ONION alias bawang mentah. Aigoo~ itu sungguh membuatnya ingin muntah.

“Ternyata selain ciuman, kau juga lemah terhadap bawang ya?” goda Minho sempat-sempatnya disaat gadis yang disukainya masih dalam keadaan panik. Hyemi hanya membalas dengan satu tatapan. Tatapan sebal pada namja itu.

“KAU MAU TAHU RASA BAWANG ITU SEPERTI APA??” teriak Hyemi sengit pada Minho.

“Seperti apakah? Perlukah aku cium agar aku tahu rasanya??”

“JANGAN BODOH, CHOI MINHO!! KAU INI DIKIT–DIKIT CIUM, CIUM DAN CIUM!! KAU TIDAK OVER DOSIS, AH??!!!!”

Start With a KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang