Kiss 10 : Impatient Minho II

1.4K 53 0
                                    

Pagi hari yang cerah membangunkan seorang gadis dari tidurnya. Sebuah sinar matahari yang bersahabat pun masuk ke sela-sela tirai kamarnya, membuatnya pelan-pelan membuka matanya. Pagi yang damai, gumam gadis itu dalam hati.

“Hyemi-noona~ cepat bangun!! Bukannya kau ada acara penting hari ini?!”

Aishh~ tidak jadi pagi yang damai. Joongki!!, umpat  Hyemi dalam hati menarik pemikirannya barusan.Suara cempreng yang baru didengarnya itu menepis semua kedamaian yang baru dirasakannya.

Mendengar suara yang tidak lain adalah suara namdongsaeng-nya, Hyemi pun langsung sadar dan bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap-siap. Sebelum melanjutkan aksinya untuk mandi, dia menghampiri cermin yang terpangpang di pojokan kamar.

“Heheee~~!” sebuah pantulan dari cermin itu membuatnya tersenyum senang. “Naneun~ Yeppo!” ucapnya pada diri sendiri dengan kenarsisan tingkat tinggi di pagi hari.

Kebiasaan yang selalu gadis itu lakukan disaat pagi. Bukan pergi ke air, bukan  meminum air, bukan mengecek hape, bukan membereskan tempat tidurnya, tapi dia akan langsung menghampiri cermin dan menatap pantulan dirinya sendiri. Lalu kemudian berbicara pada cerminnya dan memuji dirinya sendiri dengan berkata dirinya cantik. Memang kebiasaan yang aneh.

Setelah 5 menit berbicara pada cermin itu, Hyemi bergegas mandi di kamar mandi lantai atas yang terletak tidak jauh dari kamarnya. Dia mandi dengan riangnya.Karena ini masih pagi, dia pun masih bisa menikmati mandi seperti yang biasa dia lakukan. Dia terlalu suka air, hingga sering kali membuang waktu saat mandi. Kebiasaan mandi lamanya bukan karena aktivitas berendamnya, bukan lulurannya, tapi karena aktivitasnya yang sering menciprat-cipratkan(?) air di bathtub ke badannya. Hal itu dilakukan agar dirinya bisa beradaptasi dengan air, baru setelah itu kalau sudah merasa siap untuk mandi, dia akan merendam dirinya. Terlalu banyak ritual. Memang! Yeoja yang satu ini memang tidak fleksibel seperti kelihatannya.

“Selesai!!”

Setelah mandi Hyemi mempersiapkan diri, merapihkan dandannya. Pandangannya menuju sesuatu yang tergantung di gagang pintu lemarinya. Sebuah kaus putih yang disebut T-shirt couple pemberian namja yang akhir-akhir ini masuk kekehidupannya dia pandangi lekat. 

Aigoo~ benar-benar harus memakai ini?” katanya sambil menyambar kaus tersebut dan memakainya dengan setelannya, training berwarna hitam.

Tidak lupa dia mengikat rambutnya, lalu membentuknya seperti sebuah bola kecil yang menempel di puncak kepalanya. Dia juga memakai colonge, sunblock, dan sedikit riasan wajah yang layak dipakaiyeoja yang seusianya.

“Oke! Aku siap! Aku bisa! Aku bisa!! Pasti aku bisa!!!” katanya bicara pada diri sendiri sambil mengepalkan tangannya penuh semangat.

Hyemi ke luar kamar sambil menyambar tas ranselnya. Semenit kemudian dia kembali ke kamarnya saat baru saja pergi dua langkah dari pintu.

“Ahh! Hampir lupa!!” ucapnya seraya menuju meja di pinggir tempat tidurnya dan mengambil secarik kertas. “Aku belum menghafal kata sambutan untuk pembukaan acara ini. Hampir saja tertinggal.”

Sambil menggendong tas ransel dan sambil berlatih sendiri menghafal kalimat sambutan yang tertulis di secarik kertas, Hyemi berjalan turun ke lantai dasar, lantai pertama di rumahnya. Kali ini berjalan dengan hati-hati karena takut terjatuh lagi seperti beberapa bulan yang lalu yang membuat dirinya masuk ICU karena tergelincir saat turun tapi matanya fokus dengan ponselnya.

Sesampainya di bawah, terlihat Joongki—adik yang sering kurang ajar padanya—sedang duduk di meja makan menikmati sarapannya, dia pun melirik ke arah Hyemi.

Start With a KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang