Kalau bukan karena permintaan Calum, aku tidak akan mau menghabiskan waktu lima belas menit berhargaku untuk menunggu seseorang yang tak kutahu rupanya. Calum meminta tolong kepadaku untuk menemui temannya di mal yang berada di dekat sekolahku. Calum menyuruhku karena hari ini ia harus menemani Mawar ke luar kota untuk mengikuti perlombaan.
Sebenarnya aku sangat ingin menolak permintaan Calum karena aku harus mengerjakan tugasku. Namun setelah berpikir dua kali, aku memutuskan untuk menerimanya. Calum sudah sangat baik kepadaku dan aku harus membalas kebaikannya dengan hal-hal sederhana seperti hal ini.
Joshua Benedict: Bel, lo yg mana?
Pesan dari seseorang yang dimaksud oleh Calum itu membuatku langsung menoleh ke sekitar. Ada seorang lelaki yang cukup tampan berdiri di dekat gerai yang menjadi tempat aku menunggu Joshua. Ya Tuhan, semoga saja lelaki itu adalah Joshua. Jika lelaki itu adalah Joshua, aku tidak akan menyesal telah menunggu lama di sini.
Astaga, kenapa aku terlihat seperti perempuan yang diperbudak oleh tampan lelaki? Tidak, tidak, aku tidak boleh seperti itu. Setampan apapun wajah yang dimiliki oleh para lelaki, aku tidak boleh dengan mudahnya terpana oleh wajah mereka. Wajah bisa saja menipu, bukan?
Adorabella Savannah: Gue yg pake baju sekolah josh
Aku kembali menoleh ke arah lelaki itu dan lelaki itu sedang berjalan ke arahku. Lelaki itu benar-benar Joshua. Baiklah, aku tidak menyesal telah menerima permintaan Calum.
"Maaf, ya, gue lama," kata Joshua saat ia hendak duduk di kursi yang berada di hadapanku.
"Iya, gak apa-apa," balasku.
"Lo mau ngabisin minuman lo dulu atau langsung pergi?" tanya Joshua.
Aku menatap Joshua dengan tatapan kebingungan. Aku tidak mengerti maksud Joshua menanyakan hal itu kepadaku. Seingatku, Calum menyuruhku menemui Joshua untuk memberikan novel yang beberapa minggu lalu dibeli oleh Calum.
"Lah, bukannya gue temuin lo buat ngasih ini?" tanyaku sembari mengeluarkan novel dari dalam tasku dan meletakkannya di atas meja.
Joshua menatapi novel yang baru kukeluarkan. "Seriusan Bang Calum bilangnya kayak gitu?"
Aku menganggukkan kepalaku. Entah kenapa aku merasa ada sesuatu yang aneh di sini. Aku merasa Calum menggunakan novel ini sebagai alibi agar aku menemui Joshua untuk tujuan yang aku sendiri masih belum tahu.
"Astaga, Bel, maaf, nih, ya, sebenarnya Calum nyuruh lo temuin gue buat nemenin gue nyari kado untuk Mawar," ucap Joshua.
"Maaf, Josh, gue gak bisa nemenin lo, gue banyak urusan," kataku sembari beranjak dari tempat dudukku dan berjalan meninggalkan Joshua yang terlihat bingung dengan sikap anehku ini.
Jujur saja, aku sangat kecewa. Aku tidak masalah dengan membelikan kado untuk Mawar, aku hanya bermasalah dengan Calum yang berbohong. Kenapa dia harus berbohong coba? Dan kenapa juga dia harus menyuruhku untuk mencari kado itu bersama dengan Joshua?
"Bel!"
Seseorang memanggilku ketika aku hendak menaiki lift yang pintunya sudah terbuka. Aku menoleh ke sumber suara dan mendapati Joshua sedang berjalan ke arahku. Akupun membatalkan niatku untuk memasuki lift yang berada di hadapanku ini dan berjalan ke arah Joshua.
"Bel, gue tau lo kecewa, tapi tolong banget, Bel, bantuin gue buat bantu Bang Cal, dia lagi di ambang putus cinta," kata Joshua.
Aku sedikit terkejut dengan perkataan Joshua. Bagaimana bisa dia mengetahui hal itu? Dan bagaimana bisa aku tidak mengetahui kabar yang sebenarnya sangat menyenangkan itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Fire × Calum Hood || ✓
FanficBerkisah tentang seorang gadis yang mencoba untuk terbebas dari masa lalu dengan bantuan seorang lelaki yang bernama Calum Hood.