Espresso Con Panna

capuccino 3

rupanya aksi heroik sang sekertaris membuahkan sebuah kebaikan bagi myungso, apakah yang di lakukan sekertarisnya, dia mengganti baju myungso dengan bajunya cukup kekecilan tapi masih bisa di atasi, salah kan otak brilian myungso yang sama sekali tidak terpakai dalam kondisi seperti itu.

akhir nya pertemuanya dengan sang investor pun berjalan lancar. Sang investor berani memberikan kucuran dananya untuk perusahaan myungso. Rupanya itu hanya sebagian kecil masalah yang akan di hadapi myungso nantinya.

"lihat lah untung ada aku kawan" bangga sang sekertaris alias park june.

"yeah lumayan" kata myungso, myungso tetep saja myungso nggan berkata terima kasih walau itu mengharuskannya, dan sepertinya sahabatnya itu sudah memakluminya, coba saja kalau tadi otak sekertarisnya itu tidak berjalan, myungso akan menghadiri rapat dengan investor dalam keadaan yang memalukan, seperti yang di katakan june, sahabatnya.

Disebuah sekolah tepatnya di Young San high school seorang perempuan tengah di buli oleh banyak orang, dan tak ada yang mau menolong perempuan itu. Entah mungkin karena takut atau kenapa, si perempuan pun diam saja walau di buli habis-habis oleh perempuan satunya lagi. Nampaknya inilah kejelekan dari Young San high school , tidak ada yang tau kalau ada kasus pembulian disekolah ini karena pihak sekolah pasti akan menutupnya dengan cepat dan akan membungkam semua media yang mengetahui kejelekan dari sekolab tersebut . melihat anak dari pelaku si pembulian adalah salah satu anak yang terpandang di korea.

belum sempat gunting itu mengenai rambut perempuan yang sedang di buli, tiba-tiba sebuah bola basket melayang tepat kearah perempuan yang sedang membuli hingga perempuan itu terduduk mengakibatkan gunting yang dia pegang terpental cukup jauh, bisa di bayangkan betapa kerasnya sang pelempar melempar bola basket itu.

Disana di ujung sana seorang laki-laki sedang menatap puas akan hasil lemparannya, tersenyum miring layaknya seorang psikopat. siapa kah dia, tidak lain dan tidak bukan dialah anak kandung dari keluarga Kang, dia adalah Kang Young Bin.

Young Bin berjalan dengan santainya menuju kearah tempat pembulian itu, memperdulikan bola basket yang mental entah kemana. Dari manakah dia dapat mendapatkan bola basket? itu mudah saja baginya, dia tidak sengaja tengah berjalan, tanpa dia sadari sebuah bola menggelinding ke arahnya. Awalnya dia akan mengembalikan bola itu, namun tanpa sengaja sudut matanya melihat sesuatu kejadian yang membuatnya muak.

"hai kau berani sekali kau melawan ku" teriak perempuan yang membuli tadi

"..."

tak berniat menjawab perkataan dari si pembuli, matanya menatap sosok perempuan malang yang sedang bersimpuh di hadapannya.

"berdirilah dan pergi" katanya, sesaat setelah dia melihat perempuan malang itu. si perempuan yang tadi sempat di buli pun dengan cepat berdiri dan membungkuk.

"terima kasih" katanya sambil membungkuk terus terusan seakan dia lah sang penolong yang berjasa bagi perempuan itu.

"ck. aku bukan orang yang mengemis kata terima kasih" jawab Young Bin tanpa melihat kearah perempuan itu.
dengan cepat perempuan itu berlari sambil terus mengucakan kata terima kasih ?

"hey, kau mengabaikan ku? " teriak perempuan itu yang kini melihat Young Bin pergi.

mendengar itu Young Bin hanya diam menunggu perempuan itu berbicara lagi.

"kau tidak tahu siapa aku?" sambung perempuan itu dengan masih posisi yang sama

"aku tidak tahu, dan aku tidak mau tahu" jawab Young Bin final sambil berlalu meninggalkan perempuan yang terus berteriak, memberikan sumpah serapah baginya.

rupanya perlakuan Young Bin tadi tak luput dari perlihatan siswa dan siswi Young San Hingh school.
bagaimana tidak hanya dia yang berani menyelamatkan perempuan yang tengah di buli tadi, mengingat bahwa sang pembuli adalah kekasih dari si penguasa sekolah. itu yang menyebabkan tidak ada yang mau menolongnya,si perempuan yang sedang di buli tadi. dan itu juga yang mengakibatkan Young Bin menjadi buah bibir setiap orang.