15

1K 144 10
                                    

Happy reading💕💕
Jangan lupa vote and koment💕💕
.
.
.
.

Maafkan Typo yang bertebaran.

Yoongi memasuki kamarnya dengan perasaan emosi. Dia bahkan menutup pintu kamarnya dengan kuat, hingga terdengar bunyi dentuman yang keras.

Yoongi membuka jasnya dan melemparkannya sembarangan, menggulung lengan kemejanya, kemudian melonggarkan dasinya yang dirasanya terlalu ketak dan mencekik lehernya. Terakhir, dia menghempaskan tubuhnya kasar dirangjang king size miliknya.

Apa yang membuatnya emosi? Dia emosi karna melihat kemesraan namjoon dan jihyo. Kemesraan? Ya. Itulah yang ada dipikirannya saat melihat namjoon menggenggam tangan jihyo direstoran tadi. saat itu emosinya sudah mulai tersulut karna itu tadi dia beralasan pergi ke toilet untuk menjernihkan pikirannya.

Tapi saat ia kembali dari toilet emosinya kembali tersulut saat melihat namjoon memegang kedua bahu jihyo. dia juga melihat tatapan yang diberikan namjoon pada jihyo, seperti mereka sedang membicarakan sesuatu yang serius.
Kemudian dia juga melihat tatapan yang sama saat dimobil tadi. Dia melihat namjoon selalu menatap jihyo dari balik kaca spion depan mobil disetiap ada kesempatan.

Apa yang mereka bicarakan? Sejak kapan mereka menjadi sedekat itu? Apa mereka menyembunyikan sesuatu?menyembunyikan hubungan mereka? Tapi hubungan seperti apa yang mereka miliki?. Seperti itulah kira kira isi pikiran yoongi saat ini. Terlalu banyak pertanyaan yang hinggap diotaknya.

Tapi, tunggu! Ada apa dengannya? Kenapa dia tiba tiba seperti ini? Memangnya kenapa jika mereka memiliki hubungan? Kenapa dia peduli soal itu?

"Aarrghh!!" Teriaknya saat ia tidak bisa memahami apa yang terjadi padanya. Kenapa dia bertingah seperti seseorang yang sedang cemburu kekasihnya dekat dengan pria lain.

Cemburu? Benarkah dia cemburu? Pada park jihyo? Tapi untuk alasan apa? Dia tidak memiliki alasan yang tepat untuk cemburu pada jihyo.

Yoongi menarik nafasnya dalam kemudian membuangnya pelan, terus seperti itu sampai dirasanya dia sudah tenang. Untuk beberapa saat yoongi hanya menatap kosong langit langit kamarnya. Sampai tiba tiba saja bayangan wajah jihyo sedang tersenyum muncul didepannya. Tanpa disadarinya diapun ikut tersenyum membalas senyuman bayangan jihyo didepannya.

Pikirannya tiba tiba melayang pada kejadian dua tahun yang lalu.

[Flashback on.]

Yoongi pov.

Malam itu didalam gang kecil yang sangat gelap, dia tiba tiba datang dan menghampiriku yang sedang terluka parah. Saat itu aku melihat dengan sangat jelas raut wajah kepanikan dan khawatirnya padaku.

Entah setan apa yang merasukiku saat itu, untuk pertama kalinya aku meminta bantuan pada orang lain terlebih seorang gadis. Aku memintanya untuk membawaku ketempatnya.

Dia membawaku ke apartemantnya, setelah sampai diapartemantnya aku langsung menyuruhnya untuk menyedian beberapa alat alat yang akan kugunakan untuk mengeluarkan peluru di lengan atasku ini. Aku melakukan operasi sendiri.  ini sudah biasa kulakukan jadi rasa sakitnya sedikit tidak terasa.

Tapi gadis itu, dia menangis disepanjang aku melakukan operasi. Entah apa yang membuatnya menangis sampai sesegukan seperti itu. Seperti dia saja yang sedang dioperasi. Aku tak memperdulikannya dan melanjutkan kegiatanku.

Saat aku sudah berhasil mengeluarkan peluru itu, aku menyuruhkan untuk melanjutkan sisanya. Karna aku sudah tidak sanggup lagi. Energiku sudah terkuras habis, aku merasakan sakit diseluruh tubuhku.

[1] Overdose [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang