8

1.3K 131 8
                                    

    Happy reading💕💕
   Jangan lupa vote and koment💕

Sesuai janjinya jihyo membawa mina kekafe langganan mereka setelah pulang sekolah. Mina menceritakan apa saja yang terjadi disekolah selama jihyo tidak ada dengan ditemani ice americano dan chesee cake sebagai pelengkap obrolan mereka.

"Jadi, apa keadaanmu suda baik?" Tanya mina.

"Sudah, aku bahkan sudah diperbolehkan beraktifitas seperti biasa lagi." Jawab jihyo.

"Bagus, aku senang mendengarnya. Mulai sekarang kau harus lebih berhati hati lagi dan mulai sekarang kau juga harus selalu bersamaku mengerti?." Ucap mina tegas.

"Iya minariku sayang" jihyo mencubit kedua pipi mina pelan mina terlihat menggemaskan saat sedang cerewet seperti ini.

"Ya! Lepaskan kau menyakiti aset berhargaku." Mina mengelus elus pipinya yang dicubit jihyo tadi. Jihyo hanya tersenyum manis melihat mina.

"Lalu, apa alasanmu tidak masuk sekolah sampai seminggu.?" Tanya mina bingung. Jika jihyo sudah sembuh lalu kenapa dia tidak datang kesekolah, itulah yang ada dipikiran mina.

Jihyo terdiam setelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan mina padanya, dia bingung harus menjawab apa? Tidak mungkin dia memberitahu mina yang sebenarnya. Jihyo yahu betul seperti apa sikap sahabatnya ini kadang gadis itu suka keceplosan saat berbicara. Jika jihyo memberitahu yang sebenarnya lalu mina keceplosan didepan orang lain dan memberitahukan semuanya, bisa bisa nyawa jihyo akan langsung hilang detik itu juga. Dan mungkin mina juga akan bernasib sama seperti nya. Tidak dia mau hal itu terjadi masih banyak yang ingin dilakukannya didunia ini.

"Hey! Kau melamun lagi?" Ucap mina sambil melambaikan tangannya didepan wajah jihyo.

Jihyo tersadar dari lamunannya. "Tidak, hanya ingin beristirahat dan menghabiskan waktu bersama jimin saja." Jihyo berasalan.

"Benarkah? Aku tidak yakin. Sepertinya kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku."

"Iya benar, aku tidak menyembunyikan apa apa darimu." Ucap jihyo tersenyum canggung.

"Baiklah aku percaya." Mina.

Jihyo menghembuskan nafasnya lega. Saat mina tidak bertanya lagi.

"Hm, bagaimana kalau kita pulang sekarang?." Ajak jihyo.

"Kau duluan saja, tunggu aku didepan aku ingin ketoilet sebentar." Ujar mina.

"Baiklah, jangan lama lama."

"Oke." Mina langsung meninggalka  jihyo dan pergi kearah toilet berada.

Jihyo langsung melangkahkan kakinya kekuar kafe, saat sudah berada diluar kafe seseorang menyenggolnya sehingga membuatnya jatuh tersungkur karna tidak bisa menyeimbangkan tunuhnya.

"Argh!" Erang jihyo saat kedua tangan dan bokongnya menyentuh aspal jalanan didepan kafe. Tak lama seseorang yang menyenggolnya mengulurkan tangannya didepan wajah jihyo. Jihyo yang melihat uluran tangan itu langsung saja menerima uluran tersebut tanpa melihat wajah sang empunya tangan. Saat jihyo sudah menggenggam tangan orang itu tubuhnya ditarik bangkit berdiri, genggaman mereka terkrpas saat jihyo sudah berdiri namun masih menundukkan badannya sedikit guna membersihkan rok sekolahnya dari pasih yang menempel pada roknya menepuk nepuknya pelan mencoba menghilangkan pasir tersebut.

[1] Overdose [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang