JIMIN || Oneshoot & Songfic

Broken Heart || NC 17

Broken Heart
Cast : Park Jimin x You

================================
Lautan itu, langit biru itu, dan hamparan pasir putih itu, semuanya nyata aku lihat dan aku tangkap lewat jendela mataku. Tapi kini semua itu, seolah hanya fatamorgana yang hampa, yang bahkan helaan napas pun adalah sebuah kesakitan belaka.

Aku meninggalkan Kim Seok Jin oppa, hanya untuk menghindari kesakitanku. Aku takut pada akhirnya aku terluka karenanya. Aku di sampingnya sangat jauh dari keserasian. Dia namja yang nyaris sempurna, sementara aku hanyalah gadis biasa, jelek, dan tak punya apa-apa.

Ibaratnya aku baginya, layaknya butiran debu di udara. Yang jika tertiup angin sedikit saja akan menghilang tanpa meninggalkan jejak yang berguna. Sementara ... di sekeliling Seokjin oppa, begitu banyak yeoja cantik yang berkilau layaknya mutiara. Akhirnya meskipun dengan terpaksa, aku menarik diriku sendiri, mundur dan menyerah untuk bersamanya.

Meskipun perlahan, tanpa aku sadari aku sudah bisa melupakannya. Aku berharap saat ini dia sudah bisa menemukan penggantiku. Menikah dan hidup bahagia dengan wanita yang sepadan dengannya.

Tapi apa kabar dengan hatiku saat ini? Karena pada kenyataannya takdir seakan begitu kejam padaku. Setelah aku berusaha berlari sejauh mungkin dan menghindari luka itu. Pada kenyataannya aku hanya berlari ke arah kesakitan itu sendiri.

Aku menghindari luka dan berlari ke arah luka. Bahkan, sakit yang aku rasa, mungkin saja lebih menyakitkan, ketimbang sakit Jika Jin oppa mengkhianatiku dulu. Meninggalkannya bukan aku tak mencintainya. Aku meninggalkannya karena aku tidak merasa layak utuknya.

Setelah aku memutuskan melepaskan Jin oppa, aku kembali dekat dengan namja lain. Namja yang membuatku selalu tertawa bahagia, namja yang dulu hanya kuanggap adik saja. Karena umur kami yang tertaut dua tahun. Ya ... aku lebih tua darinya.

Bahkan ... di awal perkenalan kami, aku begitu susah menganggapnya sebagai namja yang telah tumbuh dewasa. Saking manisnya dia, aku selalu berpikiran kalau dia itu hanyalah bocah SD. Jika dipaksa pun sungguh mustahil aku bisa jatuh cinta pada namja seperti itu. Jelas-jelas aku masih yeoja normal yang tidak menderita penyakit pedofil.

Tapi apa yang terjadi kini, sungguh di luar akal sehatku. Aku jadi kecanduan akan kehadirannya. Gerak geriknya, aroma tubuhnya, dan senyumannya seolah candu bagiku. Bocah itu ... aniya. Sekarang aku sudah tidak menganggapnya bocah lagi. Dimataku saat ini, Park Jimin adalah Namja yang begitu mempesona, dia manis, tampan, dan sexy dengan caranya sendiri.

Aku diam-diam jatuh cinta padanya,  dan tentu saja namja itu tidak menyadari semua perasaanku.

Dia masih memperlakukanku seperti memperlakukan noonanya sendiri. Tapi karena aku yeoja, tak ayal rasa baper itu selalu saja terselip di saat Jimin memperlakukanku dengan manis.

"Noona ... aku lapar," ucap Jimin, ia memeluk tubuhku dari belakang. Dengan dagu yang disandarkan di bahuku. Sudah kebiasaan jika setiap hari, Jimin selalu masuk ke apartemenku tanpa permisi.

Tetapi anehnya, aku selalu suka rela memberi tahu kode apartemenku. Bahkan, meskipun angka itu sudah aku ganti, tetap saja aku selalu memberitahu Jimin akan hal itu.

Lalu, yang menjadi tumbal adalah hatiku saat ini, pelukan hangat yang jimin berikan padaku dan perlakuan manjanya. Membuat jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya.

"Noona kau sedang memikirkan apa,  kenapa diam saja?" Jimin melepaskan pelukannya. Kemudian dengan seenaknya dia berdiri di depanku.

"Noona, kau jelek kalau cemberut."

Jimin mencubit kedua pipiku. Kemudian ia bergaya semanis mungkin, dan meletakkan kedua  tangannya di atas kepala, membingkai sebuah tanda Love.

"Saranghae noona," ujarnya.