JIMIN || Oneshoot & Songfic

공생 || Kebersamaan

공생 || Kebersamaan

Cast: Park Jimin × You
          BTS
Genre   : Romance|| Komedi
Author: Rose
=====================
'Kamu layaknya candu yang bertumpu di relung kalbu.
Karenamu, ada rasa yang  bergejolak di dalam dada.
Kamu adalah cerah yang di selimuti kabut basah.
Dimanapun kamu....
Tetapalah yang terindah.'

Aku menunduk lagi, mengetuk-ngetuk meja di depanku.
Hari ini, Jimin tak  masuk kelas lagi. Aku kesepian, aku kehilangan.

Pelajaran yang biasanya aku ikuti dengan semangat, kini hanyalah sebuah ucapan yang tak terserap maknanya.

Membosankan.

Gurunya, pelajarannya, suasana kelasnya. Semua menjadi membosankan tanpa kehadiran Jimin.

Ini saatnya jam istirahat. Seperti biasa, aku memilih pergi ke kantin untuk mengisi perutku.

Aku lapar, tapi napsu makanku tak ada sama sekali. Tanpa Jimin di sini, aku malas melakukan apapun.

Aku rindu wajah cerahnya, aku rindu senyum manisnya. Aku rindu semua yang ada pada diri seorang Park Jimin.

Mataku sedikit berbinar, menatap meja di depanku. Meja yang penuh dengan beberapa minuman.

Aku bukan senang melihat minumannya, melainkan senang melihat orang-orang yang memesannya.

Ada Hoseok, Namjoon, Jin, Taehyung dan juga Jungkook. Mereka semua adalah orang-orang yang sangat dekat dengan Jimin.

Aku tersenyum sekali lagi, mungkin dari mereka berlima ada yang bisa aku tanyai tentang keberadaan Jimin. Penyebab ia tidak masuk sekolah, tak mungkin semua temannya tidak tahu.

Jika aku bertanya kepada wali kelas. Aku terlalu malu.

Dengan langkah pasti, aku menghampiri meja mereka. Membungkukkan badan sebagai salam hormat.

"Kakak ipar?" Jungkook, yang menyadari keberadaanku langsung menyapa. Ia menyebutku kakak ipar, karena dirinya menganggap Jimin sebagai kakak kandungnya sendiri.

"Mianhe, aku menggangu acara makan kalian, tetapi ... sejujurnya aku tidak tenang. Aku tadi menanyai,  Taehyung, tentang kabar Jimin, tetapi dia juga tidak tahu. Apakah, di antara kalian ada yang tahu?"

"Jiminie—" ucapan, Hoseok terhenti saat tangan, Taehyung tiba-tiba membekapnya.

"Jimin kenapa? Apa yang sedang kalian sembunyikan dariku? Apa Jimin sedang berselingkuh? dan kalian ... menutupinya?"

Aku sedikit emosi, aku tidak suka dibohongi berjamaah seperti ini.

"Kenapa berpikir seperti itu? Jimin bisa dipercaya, kau jangan khawatir." Namjoon berusaha menenangkanku.

"Tetapi, aku kekasihnya. Jimin menghilang, dia tidak mengabariku dan kalian malah menyembuyikan keberadaan Jimin. Jadi, apa yang harus aku lakukan?"

"Kau hanya perlu pergi ke Rumah Sakit, jenguklah kekasihmu."

Yoongi tiba-tiba berada di sebelahku. Aku menatapnya dengan tak percaya.

"Oppa, apa katamu? Jimin di rumah sakit, dia kenapa?"

"Tentu saja dia sakit, tak mungkin kan Jimin berniat berlibur di sana." Yoongi menjawab datar.

"Yak Hyung, kenapa kau kasihtahu dia? Jimin sudah berpesan padaku, agar kekasihnya jangan diberitahu."
Taehyung kembali angkat bicara.

"Kalian tega, kalian membohongiku." Air mataku tak bisa dibendung lagi, aku langsung terisak di depan teman-teman Jimin.

"Ini gara-gara kamu, Yoon. Kau kan tahu kekasih Jimin baperan, bagaimana kalau ia pingsan?"