Galaxy Kebahagiaan

76 11 3
                                    

Cast ; Park Jimin & You

=============================

Bulan semakin condong ke arah barat, pertanda malam yang semakin pekat.

Bintang menjemput pagi, mengiringi hawa dingin yang semakin menusuk di sela persendian.

Diantara semua kebekuan, hatiku tetap teguh dengan satu perasaan.

Aku merindukannya, selalu merindukannya. Di sepanjang malamku dan di setiap hariku hanya ada dia.

Park Jimin, adalah sebuah nama yang tak pernah sedetik pun menghilang dari benakku.

Seperti hapalan mantra yang tak lupa untuk aku baca, di antara helaan napas selalu saja terselip rasa rindu untuknya.

"Jimin-ssi ... bogosiphoyo ... saranghaeyo."

Aku telah memberikan seluruh hati dan segenap cintaku padanya. Seolah, hanya Jimin sajalah yang berhak memilikinya. Dia pemilik hatiku yang sesungguhnya.

Malam yang aku lalui terasa begitu panjang, ketika rasa rindu tiba-tiba menyerang.

Jimin tak ada di sampingku. Hanya ruang hampa yang selalu setia menemaniku melewati malam yang sepi. Aku benar-benar merasa sendiri.

Tak ada yang lain, selain dinding berwarna biru, yang selalu setia mendengar segala keluh kesahku. Andai saja dinding itu bisa bicara, aku pastikan ... bahwa dinding itu sudah sangat bosan, karena aku sudah terlalu sering mengucap nama yang sama; Park Jimin.

Dia pria tercinta, pria yang memberi bahagia, sekaligus air mata.

Bukan cinta namanya jika tak rindu, tetapi apa gunanya merindu? Jika tak juga bertemu.

Aku seperti meminum racun setiap harinya, namun aku tak bisa mendapatkan penawarnya. Mencintai Park Jimin seperti candu bagiku, sampai saat ini aku belum bisa terlepas darinya.

Aku terus mengkonsumsinya, tanpa aku tahu, cara untuk menghentikannya.

'Kau gila jika selalu berharap tentang Park Jimin, sampai kau mati pun, dia takan mungkin menemuimu!'

Aku sepertinya sudah mulai terbiasa dengan kalimat itu, setiap ocehan temanku, aku telah mengabaikannya.

Aku tahu, sangat tahu. Siapa aku, dan siapa Park Jimin. Jika mereka menyebutku gila, aku juga tak keberatan. Karena aku tahu, aku bukanlah satu-satunya wanita yang gila karena cinta. Lebih tepatnya, gila karena pesona seorang Park Jimin.

Ada sebuah galaxy yang tidak semua orang mampu memasukinya, sebuah galaxy yang penuh dengan keindahan, yang tercipta dari pikiran kita sendiri. Galaxy yang ku masuki, galaxy yang membuatku tenang, galaxy yang membuat aku merasa bahagia. (Singularity)

Pada hari-hari di mana aku membenci diriku sendiri, pada hari-hari di mana aku ingin lenyap selamanya, aku menemukan dunia itu. Aku bahkan, menemukan sebuah pintu untuk memasukinya.

Di salah satu sudut galaxy itu, di sebuah taman yang indah. Jimin selalu duduk menungguku, tersenyum padaku. Bahkan, dia akan mengusap air mataku ketika aku menangis. Dia juga akan meminjamkan bahunya, ketika aku merasa kelelahan, akan segala hiruk pikuk kehidupan.

"Kau lama sekali,"

Jimin mengerucutkan bibirnya, pertanda ia sedang kesal.

"Mianhe," Aku menundukkan wajahku, tak berani menatap mata indahnya.

"Katanya kau rindu padaku, kenapa lama sekali menemuiku? Apa kau lupa, aku selalu membuka pintu itu ter-khusus untukmu."

Aku hanya berdiri sembari mempermainkan ujung kemeja putih longgar yang aku pakai.

JIMIN || Oneshoot & SongficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang