MY NEIGHBOR

168 17 0
                                    

MY NEIGHBOR

Cast:
Park Jimin & Lee Sooae
Author: Nurcahya K
.

.

.

"Nona.. ㅡLee," aku melihat Jimin memanggilku dengan ragu, tampak tidak yakin, saat kami bertemu di depan pintu, saling menatap dengan kecanggungan yang sama. Pertama kalinya bagiku bisa sebegini terpaku pada pria muda tetangga apartemen yang baru sekali bertemu saat acara pindahan kemarin.

"Ne, aku Lee Sooae. Yang mulai kemarin menjadi tetangga apartemenmu."

"Ah, ne aku ingat," Dia membungkuk sopan padaku, terlihat begitu manis dan polos. Aku jadi ikut mengembangkan senyumanku tanpa ragu. "Apa kau tinggal sendirian?" tanyaku tampak ragu, melirik sekilas pintu apartemennya yang masih terbuka.

Tampak begitu rapi dan tertata, mustahil sebenarnya kalau pemuda ini tinggal sendirian disini.

"Ya, aku tinggal sendiri."

Demi apapun aku senang bertetangga dengan pria manis dan muda seperti dia. Jika saja aku bocah belasan tahun yang sedang gencarnya kasmaran, sudah pasti kujadikan dia target terbaik untuk kukencani. Wajahnya yang kekanakan benar-benar mempesona dengan cara yang tidak kupahami.

"Apa nona Lee juga tinggal sendirian?" dia melanjutkan dengan canggung bicara denganku. Apa aku terlihat setua itu sampai dia bicara sebegini formalnya? Padahal aku sudah mencoba menciptakan suasana lebih santai. Bagaimanapun juga, aku bukan wanita dewasa yang kolot dan begitu menjunjung tinggi rasa hormat.

"Mungkin usiaku beberapa tahun diatasmu, tapi santai saja. Kita kan tetangga. Jangan canggung begitu," godaku, dengan nada yang mungkin seperti ahjussi mata keranjang penggoda gadis belia. Dia tertegun beberapa saat dengan ekspresi sedikit aneh "...dan aku juga tinggal sendiri." lanjutku terburu sedikit tidak enak.

Kemudian, dia meledak dalam tawa santai yang membuatku sepersekian detik terpesona. Wah, dia punya bakat menggoda wanita dewasa sepertiku juga rupanya, setelah berhasil membuatku hampir mati malu karena ekspresinya barusan yang mungkin kurang nyaman.

"Nona Lee suka menggoda pada pria muda sepertiku ternyata." godanya dengan santai.

Jadi apa? Kini malah aku yang berhasil dibuat meringis dalam hati dengan wajah panas semerah kepiting rebus, hanya karena digoda pria muda seperti dia.

"Kau berani menggodaku." ujarku menahan malu.

Dia meredakan tawanya yang mengalun bagai tertata, kemudian mengulurkan telapak tangannya kehadapanku dan menjabat tanganku dengan gerakan riang yang kekanakan.

"Namaku Park Jimin. Senang berkenalan denganmu."

Dalam senyum yang sama, dengan resonansi tawa yang sama, pria muda bernama Jimin ini menaburkan debu ajaib disekitar kami. Suasana yang tadinya coba kurubah agar tak canggung, malah dengan mudahnya dia rubah dalam obrolan ringan yang acap kali membuatku berdecih iri disepanjang obrolan ringan kami menuruni gedung apartemen bersama.

Aku terbiasa hidup sendiri sejak masih kecil. Tidak punya banyak teman, dan tidak pandai bergaul. Hanya beberapa orang saja yang mau sekedar ngobrol denganku membicarakan hal basi sekalipun.

"Aku kerja di kafe Beruang ujung jalan. Jika sempat, mampir saja kesana. Ada satu cangkir kopi nan legit menanti untukmu." tawarnya saat kami sampai di halte yang letaknya lumayan jauh dari gedung apartemen yang kami tinggali. Senyum tak pernah lepas dari belah bibirnya, bahkan ketika melanjutkan dengan santai berbisik didekat telingaku,  "Gratis untuk kunjungan pertama bagi nona cantik sepertimu." Kemudian berlari menjauh sambil melambai kekanakan kepadaku; meninggalkan aku yang lagi-lagi bersemu seperti bocah kasmaran.

JIMIN || Oneshoot & SongficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang