Miracle 1 - Pertemuan

267K 7.3K 206
                                    

"Please deh Mi, gak perlu juga kali seheboh itu mau nikahin aku, kayak gak laku aja" kataku ketika Mami dengan  hebohnya berniat menikahkan aku dengan si rese Mayko.

"Umur kamu udah berapa? 22 tahunkan... Mami aja 21 udah nikah udah lahirin kamu"

"Ya bedalah... Mamikan mesum" kataku asal

Pletokkk

"Ini anak kalo tau kayak gini mending dulu gak dilahirkan, bikin susah orang tua" kata Mami dengan kejamnya.

"Huwaaaaa Papi.... Mami jahattt" kata merengek. Biasanya kalo aku nangis karena dimarahin Mami pasti Papi selalu belain. Maklum anak pertamanya ini cantik banget ngalahin putri indonesia. Bolehlah ya sedikit narsis.

"Naya... kamu ini suka banget bikin anaknya nangis" kata Papi.

Bingo Papi memang pembelaku di rumah ini, Mbak Danisha, Bang Cakka apalagi adik bungsuku Jenan, iseng dan suka jahatin aku. Apalagi Jenan... cowok tapi mulut seperti perempuan.

"MAS BERANI MARAHIN AKU... TIDUR DIKAMAR JENAN" kata Mami dengan ancaman seperti biasa.

"Mmmmmm Miracle... ikutin kata Mami kamu jangan jadi anak durhaka" kata Papi yang takut dengan ancaman Mami.

"Ih Papi gak konsisten tadi aja belain aku... sekarang jadi ISTI, ikatan suami takut istri"

"MIRACLE....."teriak Papi.

"Ya sorry, lagian ni ya... kenapa sih pengen banget aku nikah... mau usir aku ya" tanyaku heran.

"Iya... rempong punya anak perawan gak laku - laku"

"Enak aja.... lihat saja... aku bawa besok pacar aku... setuju gak setuju Mami dan Papi mesti nikahin kami" kataku menantang Mami dan Papi.

"Oke... kalo besok kamu tidak bawa cowok kamu... mau gak mau kamu mesti nikah sama Mayko" Mami balik menantangku.

"OKE DEAL!!!"

Mampus Miracle bodohhhh darimana dapat cowok untuk dibawa pulang besok...

Aku menghela nafas sedangkan Mami tertawa bahagia. Yakin dia akan menang dan aku hanya bisa pasrah dinikahkan dengan Mayko cowok rese ponakanku.

****

Hari ini eksekusi nasib masa depanku. Sampai jam ini detik ini belum ada satupun cowok yang bisa aku jadikan cowok pura - pura.

Hasrat hati ingin menikah dengan om Nathan tapi apa daya Tuhan tidak mengijinkan.

Saking pasrah jalan saja tidak memperhatikan sekitar.

"Tunggu..." teriakku menyuruh pria yang ada di lift menahan agar aku bisa masuk.

"Buruan!!!" Teriak pria itu.

"Iya sabar kaliii" aku berlari masuk dan mengucapkan terima kasih dengan nada slengean

"Thanks"

"Lantai berapa?" Tanyaku.

"30" ooooo kayaknya tamu CEO

Aku memencet tombol 30 dan 31.

"Nona lantai 31?" Tanya pria itu

"Mmmmm" jawabku acuh tak acuh

"Sok banget" balasnya

"Santai aja ma.." astaga naga....

"Maaf Pak Geronimo" mampus gue...

Ceo kantor ini gue tantang.

"Berikan surat pengunduran diri besok!!!" Katanya dengan tegas.

10. Impian MiracleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang