Kepulanganku dari rumah sakit, disambut Mami yang heboh bertanya tentang keadaan Gero.
“Bagaimana keadaan nak Gero?” tanya Mami
Bisa gak ya jangan ungkit nama itu, sesak dada rasanya setiap ada yang bertanya tentang dia.
“Gak tau” dengan malas aku menjawab seadanya dan langsung berlalu masuk ke kamar.
“Miracle Mami belum selesai bicara” aku mendengar teriakan Mami tapi karena aku lagi galau, dengan terpaksa kali ini aku sedikit jadi anak durhaka.
Aku berbaring dikasur tanpa mengganti pakaian terlebih dahulu, aku ambil bantal dan menutup mukaku dan mulai menangis. Entah kenapa sedih banget hari ini.
“Mbak…” aku mendengar suara Jenan memanggil tapi aku sedang malas bertemu siapapun.
“Mbak.. buka dong pintunya”
“Mbak mau tidur jangan ganggu” dengan suara serak aku mengusir Jenan.
“Buka gak atau aku dobrak nih”
“Bodo” kembali aku menutup mukaku dengan bantal
Brakkkk
Astaga ini anak bener – bener ya, seenaknya main dobrak kamar orang.
“Sudah mbak bilang, mbak mau tidur… hiksss”
“Mau tidur apa nangis?”
“Bodoooooo pergi sana, hiksss”
“Kenapa nangis?” Jenan memelukku, sungguh ingin curhat sama dia tapi aku malu.
“Hikssss”
“Udah dong nangisnya, baju aku basah nih sama airmatanya, gak malu apa udah tua juga”
“Kamu nyebelin… hiksss kenapa semua orang nyebelinnnnn”
‘Siapa yang membuat mbak nangis? Besok aku bantai dia, berani banget buat gadis seceria mbak nangis”
“Kamu ini…” aku memukul tangannya, mau ngebujuk atau tambah bikin sedih sih.
“Siapa.. sebutkan namanya atau aku yang cari sendiri?”
“Jangan aneh – aneh deh, mbak gpp”
“Gpp gimana, jarang loh aku lihat mbak nangis kecuali saat aku masuk rumah sakit dan ketika aku ke Amerika, pasti ada apa – apa”
Aku menghela nafas, benar juga apa yang dikatakan Jenan… kenapa hanya gara – gara Gero aku menangis dan itu bukan sekali tapi sudah 2 kali.
“Geronimo”
“Geronimo? Siapa dia?”
“Orang yang pertama melamar mbak”
“Terus”
“Dia gak mau bertemu mbak lagi.. hikss” aku menyerahkan surat yang dibuat Gero.
Jenan mengambil dan membacanya. Kemudian tak lama aku mendengar gelak tawanya.
“Huwahahahhaha ciyeee yang sudah falling in love, sedih banget ya di tinggal cowok yang disuka”
“JENANNNN”
“Maaf maaf… mbak baca lagi deh… bukannya dia gak mau bertemu mbak, dia pengen mbak membuat keputusan, dia atau pria yang bernama Nathan”
“Mbak gak tau harus milih yang mana”
“Et dah… hati mbak sedih di tinggal Gero tapi mbak gak tau mau milih siapa, bingung aku”
“Mbak bingung juga… tapi.. tapi… hiksss sedih banget baca surat ini”
KAMU SEDANG MEMBACA
10. Impian Miracle
RomanceSetiap wanita menginginkan menikah dengan belahan hati. Begitu juga denganku. Impianku menikah dengan pria yang aku cintai sampai detik ini tak jua kesampaian. Didesak untuk menikah secepatnya membuatku menarik pria yang bertemu disebuah lift untuk...