“Bagaimana persiapan pernikahan kamu Miracle?” tanya Mami ketika aku maish sibuk menyusun acara yang akan dilaksanakan minggu depan.
“Udah 80 % kok Mi, tinggal nunggu undangan disebar dan nunggu hari H aja”Jawabku
“Bagus deh..Mami harap semuanya lancar… btw tolong dong antarin kue ini kerumah mertua kamu… kemarin Papi pulang dari Paris dan sengaja membelikan ini buat Mbak Zahra”
“Oke Mi, nanti aku telepon Mas Gero dulu… soalnya dia tidak memperbolehkan aku pergi sendirian”
“Iya telepon dulu gih, gak enak kalo gak dikasih kuenya”
“Iya Mami” aku meninggalkan catatan tentang acara pernikahan dan memeluk Mami dengan erat.
“Sebentar lagi aku akan jadi istri Mi, maaf kalo selama ini Miracle suka melawan dan suka membantah Mami” Maaf juga sudah tidak bisa menjaga diri dan membuat dosa.
“Ih kamu kok jadi mellow gini, lagian belum saatnya mellow – mellow masih lama 1 minggu lagi” Mami membalas pelukanku
“Mi…”
“Mmmmm seandainya aku tak seperti yang Mami harapkan bagaimana”
“Maksud kamu?”
“Aku pernah mengecewakan Mami dulu…”
“Mami gak tau apa masalah kamu dulu… tapi Mami yakin kamu menderita menyimpannya sendiri, walau kamu berusaha menutupinya, tapi Mami tetaplah Mami kamu yang tau dimana saat anaknya sedang menderita”
“Hiksss maafin Miracle Mi….”
“(dah – udah, nanti saja kalo kamu sudah mau berbagi sama Mami, sekarang telepon Nak Gero dan suruh jemput kamu”
“Baik Mi”
Aku mengambil ponselku dan melihat di layar foto aku berdua dengan Gero ketika kamu sedang melakukan foto Prewed.
“Halo Mas, dimana?’
“Ini di Apartemen kita, kenapa sayang?”
“Oh Gpp Mami nyuruh aku ke rumah Bunda buat antarin kue nih dari Papi, mas bisa jemput aku?”
“Mas lagi dekor apartemen kita sayang, kamu kesini deh ntar dari sini baru kerumah”
“Ya sudah wait ya”
“Oke… love you”
“Love you too”
“Gimana jadi Nak Gero jemput kamu?”
“Gak Mi, aku mau ke apartemen dulu, baru darisana ke rumah Bunda”
“Ya sudah hati – hati dan jaga diri”
“Baik Mi”
****
“Wahhhhhhbagus banget apartemennya Mas… gak sabar deh buat tinggal disini” kataku dengan berbinar.
“Kamu suka sayang…?”
“Bangettt”
“Sini deh Mas tunjukin dimana kamar kita kelak” Gero menarikku menuju kamar tidur kami kelak.
“Ini, gimana? Tinggal masukin lemari dan baju – baju kita lagi”
“Sukaaaaaaa dan apa mas tau ini yang paling aku suka” aku berjalan menuju dinding dimana fotoku berdua sudah terpajang dengan baik.
“Hahhahah iya kamu cantik disana… Mas jadi tambah cinta”
“Ih gombal” dengan malu aku duduk di ranjang yang kelak menjadi tempat kami menghabiskan waktu bersama sebagai suami istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
10. Impian Miracle
RomanceSetiap wanita menginginkan menikah dengan belahan hati. Begitu juga denganku. Impianku menikah dengan pria yang aku cintai sampai detik ini tak jua kesampaian. Didesak untuk menikah secepatnya membuatku menarik pria yang bertemu disebuah lift untuk...