Maaf kalo alurnya kecepatan typo atau apapun...
Cuma ini yang bisa author berikan... yang gak suka atau apapun mohon maaf, kalo gak suka gak perlu dibaca...
****
“Maksud Bunda.. Mas Gero kecelakaan dan sekarang sudah meninggal? Gitu?” tanyaku dengan suara bergetar.
“Maafin Gero, Bunda mohon maafin Gero” aku mendengar isakan tangis Bunda dan Mami yang mendengar itu ikutan sedih.
“Bunda jawab aku… mas Gero meninggal?”
Aku melihat Bunda menggeleng “Dia sekarat” dan memeluk Mami yang berada di sebelahnya.
“Hahahahha Bunda bohongkan? Supaya aku memaafkan dia”
“Mbak… tenang mbak…” aku melihat Jenan menghampiriku
“Mas Gero gak mungkin ninggalin mbak Jenan… gak mungkin… dia belum tau kami punya anak… dia belum tau kalo mbak sudah maafkan dia… Jenan… antar mbak kesana… mbak mau lihat dia” kataku berurai air mata.
“Mbak… jangan begini… ikhlaskan”
“Gak… mbak gak ikhlas…. Dia belum membayar kesalahannya… dia belum nikahin mbak… dia belum… belum.. belum melihat anaknya” tangisanku kembali pecah
“ya sudah Jenan antar mbak ke rumah sakit, tapi mbak harus janji dulu”
“Iya apapun akan mbak lakukan asal kamu antarin mbak lihat dia”
“Janji akan maafin dia? Janji akan berbahagia dengan Mayla”
“Mbak janji…. Mbak udah maafin dia sejak kemarin… sejak dia mengucapkan kata – kata perpisahan… sakit Jenan… mbak ingin membencinya, membuatnya menderita tapi… tapi cinta mbak menghapus semua itu… apalagi ketika Mayla bilang dia lihat ayahnya sedih dan memeluknya.. mbak gak ingin memisahkan mereka”
“Ya sudah ayo kita berangkat… tapi sebelum itu bicaralah sama Bunda dan Mami masalah Mayla”
“Iya”
“Aku tunggu diluar”
Aku menghapus air mataku dan bersujud dikaki Mami.
“Maafin Miracle Mi… maafin”
“Ceritalah nak… ceritalah apa yang selama ini menjadi beban kamu”
“Maaf Miracle sudah menutupi identitas Mayla”
“Maksud kamu”
“Mayla anak aku Mi, anak aku dan Mas Gero”
“Ya Allah, jadi Mayla kamu kandung ketika di Australia” tanya Mami, Bunda yang mendengarnya hanya bisa menutup mulut kaget plus sedih.
“Jadi Danisha tau semuanya?”
“Iya Mi, tapi aku mohon jangan marahin mbak Danisha Mi, aku yang suruh dia tutup mulut”
“Pantasan Mayla bukannya mirip Danisha tapi kamu dan juga Gero”
“Maafin Miracle dan Mas Gero Mi”
“Hiksss Mami selalu maafin kalian kok nak, apapun yang kalian lakukan, kalian sudah dewasa dan mengerti apa itu tanggung jawab, dan Mami lihat Gero berniat tanggung jawab walau kini sudah terlambat”
“Gak.. belum… Miracle kesana dulu Mi… Miracle akan buat dia bertanggung jawab jangan seenaknya ninggalin Miracle dan anaknya”
“Ya sudah pergi sana nanti Mami dan Bunda akan nyusul kamu”
KAMU SEDANG MEMBACA
10. Impian Miracle
RomanceSetiap wanita menginginkan menikah dengan belahan hati. Begitu juga denganku. Impianku menikah dengan pria yang aku cintai sampai detik ini tak jua kesampaian. Didesak untuk menikah secepatnya membuatku menarik pria yang bertemu disebuah lift untuk...