Part 9

8.2K 360 5
                                    

Ceklek

Pintu dibuka dan nampaklah Matt yang sedang berjalan kearah mereka dengan membawa beberapa kantong plastik yang sepertinya berisi beberapa makanan ringan untuk camilan selama di rumah sakit.

"Hai princess nya kakak sudah bangun hmm," ucap Matt setelah duduk dan mengusap lembut kepala adiknya itu yang dijawab anggukan oleh sang empunya.

"Apa itu kak Matt?"

"Makanan untuk princess cantik kakak dongg,"

Setelahnya Cheli melompat dari tempat Ravi berada dan berjalan kearah dimana makanan itu diletakkan.

"Kalian semua makanlah dulu," perintah Marvell.

"Kak kau beli apa saja?" tanya Kenan.

"Banyak," jawab Matt

"Ya banyaknya itu apaa,"

"Makananlah,"

"Ck, susah bicara dengan orang sepertinya. Menguras kata saja huh," gumam Kenan.

"Diamlah dan makan saja Ken," ucap Ravi yang kebetulan mendengar gumaman Kenan.

"Ck, iya-iya,"

"Kakak ayo sini, kita makan sama-sama Cheli sudah lapar," rengek Cheli.

"Princess kakak ini lapar? Kalu begitu mari kita makan," seru Ravi.

Skipp---------

20.15

Setelah makan mereka langsung bersantai diruangan sambil menonton dan memakan camilan yang dibeli oleh Matt tadi.

" Kak Ien, Cheli besok pulang yaa, pleaseee," rengek Cheli dengan imutnya.

"Enggak ya, kamu masih harus dirawat disini sampai kamu bener-bener sehat," tolak Marvell sambil menatap Cheli. Jika Marvell sudah menggunakan 'kamu' maka ia tidak ingin ada penolakan, tapi Cheli tetaplah Cheli ia keras kepala. Ia sangat merasa bosan berada di rumah sakit ini.

"Boleh ya kakk, Cheli bosan disini, Cheli mau pulangg. Pokoknya pulangg, Cheli gak suka disini," mohonnya dengan nada lirih di kalimat terakhirnya.

"Princess dirawat dulu ya disini sampe udah sembuh baru pulang, oke?" bujuk Ravi.

"Enggak mau, Cheli udah sehat, udah sembuh, udah kuat, Cheli gak mau disini, gak suka, pulang yaa?" Tolaknya dengan kuat. Bahkan matanya sudah berkaca-kaca saking tidak sukanya dengan rumah sakit. Ia tidak suka bau obat. Ia tidak suka rumah sakit, karena menurutnya seram.

"Huh, iya-iya kita pulang. Nanti kakak tanya sama dokternya lagi yaa, oke?" kata Marvell

"Yeaayyyy, pulangg. Pulangg, pulanggg," girang Cheli.

"Makasih kakak," lanjutnya dengan kecupan dibibir sang sang kakak karena sudah diizinkan untuk pulang.

"Masa cuma kak Marvell aja sih, kita dilupakan nih," gerutu Kenan.

"Iya nih," ucap Matt dan Ravi.

Cup,cup,cup.

Cheli memang biasa mengecup bibir sang kakak bila permintaannya dituruti. Kebiasaan itu memang sudah sejak kecil dilakukan, tapi karena ia pindah ke tempat nenek dan kakeknya ia tidak melakukannya selama 11 tahun hidupnya.

"Yaudah, katanya besok mau pulang kan? Sekarang princess harus tidur. Ini udah malem," ucap Matt.

"Tapi mau sama kak Ienn," Cheli mengedip-ngedipkan matanya lucu dengan wajah imutnya itu.

"Uhhh gemes sekali kakak sama princess kakak ini, lucu sekali," kata Marvell yang langsung menghujami wajah Cheli dengan kecupan-kecupan kecilnya.

"Ihhh, kikiki, udah kak gelii. Tapi kakak mau kan bobo sama Cheli?" ulangnya lagi.

"Kalian lupa ya masih ada kita disini?" kata Ravi

"Berasa dunia sendiri deh. Sebel," kata Kenan.

"Ck," kata Matt.

"Mau dongg, apasih yang enggak buat princess nya kakak. Nah, sekarang kita waktunya tidur," mereka berdua menghiraukan perkataan ketiga orang itu.

Marvell langsung menggendong Cheli ala koala menuju ke tempat tidur. Meninggalkan ketiga orang itu yang bengong melihat keduanya, khususnya yang paling lebay adalah Kenan dengan wajah bodohnya. Sedangkan Matt dan Ravi langsung mengganti ekspresi mereka, setelah diabaikan tadi.

--------------------------

Jangan lupa vote&comment🌸🌸

Maaf kalau typo.

Family PossesiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang