Selama 11 tahun tinggal terpisah dengan keluarga kandungnya karena suatu kejadian yang menyebabkan dia harus berpisah dengan keluarganya dan tinggal di Paris bersama Kakek dan Neneknya beserta sepupunya.
"Princess daddy mau digendong hmm? Sini daddy gendong," ucap Ayahnya sambil mendekat kearah Cheli.
Badan Cheli termasuk mungil untuk anak remaja yang berusia 15 tahun. Setelah berada di gendongan daddy nya ia terlihat lebih mungil lagi. Tenggelam dalam dekapan sang Ayah.
"Yaampun princess nya kakak kok lucu banget sih, kamu itu kayak anak kecil tau gak," ucap Matt yang diangguki oleh semua orang yang ada disana
"Mungil banget kamu ini, pipinya aja kayak udah mau jatoh," sambung Matt.
"Ihh kakak. Aku tuh gak mungil yahh, kakak aja tuh sama daddy yang badannya besar-besar terus tinggi banget sampe aku gak keliatan, huh," bela Cheli dengan wajahnya yang cemberut lucu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sedangkan mommy nya sudah tertawa dengan perdebatan lucu antara anak-anaknya itu.
Cheli memang fisiknya hampir keseluruhan merupakan turunan dari sang mommy kecuali warna matanya dari daddy nya itu.
Skip-------
Kini ruangan berubah menjadi hening. Setelah sedikit bermain dan ada perbincangan santai dengan semua kakak beradik itu, kini mereka akan berbicara mengenai hal yang terjadi kemarin. Pastinya setelah Cheli tidur. Pasalnya mereka tidak akan membiarkan Cheli mendengar hal-hal yang berbahaya seperti ini.
"Siapa?" tanya Xavior a.k.a daddy mereka.
"Robert. Robert Thompson," ucap Marvell.
"Mau apa lagi orang itu!!" geram daddy Xavior. Sedangkan istrinya, mommy Sandra, hanya bisa mengelus lengan sang suami agar bisa meredakan emosinya.
"Son, tolong jaga princess, jangan sampai dia terluka lagi," lirih sang mommy.
"Pasti mom, mom tenang saja. Kami akan menjaganya," kata Ravi mantap dan disetujui oleh semua saudaranya.
"Baiklah. Kalau begitu dad dan mom akan pulang. Nanti malam kami akan kesini lagi," ucap sang daddy.
"Tak usah dad, besok saja datang lagi, kalian istirahat saja di rumah," ucap Matt.
"Baik. dad dan mom pulang dulu. Jaga princess," pesan mommy nya.
Setelah daddy dan mommy nya pergi, mereka kini hanya duduk diam sampai terdengar suara perut seseorang.
"Haduhh aku lapar sekali, kak Matt kau beli makanan sana," usir Kenan. Mana mungkin dia berani berkata seperti itu kepada kakak sulungnya. Bisa-bisa ia juga akan dirawat disini.
"Ayolah kakk beli sana, aku sudah laper ini. Aku dan yang lain akan menunggu disini dan kau akan pergi membeli makanan," rengek Kenan.
"Lagipula princess pasti sudah lapar nanti saat bangun, ya ya ya ya," tambahnya lagi dengan wajah yang di imut-imutkan.
Jijik.
Satu kata itulah yang menggambarkan bagiamana wajah Kenan sekarang yang sedang merengek di depan mereka.
"Singkirkan wajah menjijikkan itu bodoh!" sahut Matt dengan wajah jijiknya melihat Kenan.
"Menjijikkan,"
"Ewh,"
Ravi dan Marvell secara bersamaan memberi komentar itu kepada Kenan tanpa memedulikan wajah kesal Kenan.
"Huh, baiklah aku akan memesan makanan untuk kita semua," ucap Matt dan langsung melenggang pergi keluar ruangan.
Setelah beberapa lama suara lenguhan seorang gadis menghentikan pembicaraan mereka.
Engghh.
Gadis itu, Cheli. Kini sudah membuka kedua matanya setelah beberapa kali mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk.
"Kakakk Cheli laparr," ucapnya yang belum beranjak dari tempatnya sambil memegang perutnya.
"Sebentar ya princess, Matt sedang membeli makanan," ucap Marvell lembut sambil mengelus lembut surai adiknya.
"Princess sini sama kakak," ucap Kenan yang menyuruh Cheli mendekat.
"Mmm, nggak ah mau ke kak Zac aja gamau sama kak Ken," ucap Cheli
"Lohh kenapa? Kakak lebih ganteng, lebih baik, lebih segalanya daripada dia," ucap Kenan.
"Mmm, mmm. Kakak jelek, bau lagi. Cheli gamau, wleee, " kata Cheli sambil menggelengkan kepalanya lalu memeletkan lidahnya.
"Kamuu yaa, kakak udah wangi gini ganteng lagi masa dibilang bau. Kamu tuh yang bau belum mandi sih dari kemarin," ejek Kenan.
"Terserah dong, yang penting Cheli cantikk, iya kan? " kata Cheli kepada kakaknya yang lain.
"Iya dong princess kakak ini selalu cantik, wangi lagi, beda sama dia. Dia mah udah jelek bau lagi," jawab Ravi sambil meledek Kenan.
Kenan melebarkan matanya mendengar ucapan sang kakak dan mendengus pasrah. Sedangkan Marvell hanya melihat perdebatan adiknya itu sambil memainkan rambut Cheli.