Kini suasana didalam mobil sangat hening, hanya terdengar suara rintik hujan diluar sana. Orang yang berada di mobil itu hanya bisa melihat dengan samar apa yang mereka lakukan di depan sana.
Kenan dan Ravi hanya bisa melihat dengan samar hal yang dilakukan kedua kakaknya dengan pria tidak dikenal itu, dikarenakan hujan yang cukup deras membuat semuanya tersamarkan oleh hujan. Sedangkan Cheli ia masih terlelap di mobil sejak mereka dalam perjalanan.
Kenan dan Ravi juga memerhatikan keadaan sekitar mereka. Walaupun didalam mobil mereka harus tetap waspada akan keberadaan orang-orang dari pria itu. Dan juga mereka berharap agar Cheli tidak bangun untuk sekarang ini, namun sepertinya harapan mereka pupus.
Cheli mulai mengerjapkan matanya, setelah sepenuhnya sadar dari alam mimpi ia kemudian duduk dengan benar serta melihat sekeliling yang hanya ada Kenan dan Ravi.
"Kak Vano, kak Zac, dimana kak Ien dan kak Teo??" kata Cheli sambil melihat kearah kakaknya itu.
"Sedang ada urusan sebentar princess," kata Kenan yang diangguki oleh Ravi.
"Tapi sepertinya ini ditengah jalan dan juga ini masih hujan kak, disini juga sepi nggak ada rumah atau apapun," Cheli berujar sambil melihat sekeliling namun tatapnya berhenti ketika melihat beberapa mobil dan tiga orang didepan sana.
"Kak itu siapa, apa itu kak Ien dan kak Teo dan siapa satu orang itu lalu mobil-mobil didepan? Ada apa sebenarnya ini kak? Apa ada masalah? Dan siapa mereka semua??" pertanyaan beruntun Cheli dengan wajahnya yang bingung membuatnya terkesan imut dan membuat kedua kakaknya bingung untuk menjawabnya serta bingung jawaban apa yang harus diberi.
"Hei-hei sayangg satu-satu kalau bertanya kakakmu ini jadi bingung tau," ucap Ravi terkekeh sambil mencubit pelan hidung Cheli karena gemas dengan adiknya yang satu ini.
"Yang pertama kakak tidak tau itu siapa, kedua mobil-mobil itu sepertinya merupakan orang yang isinya teman pria itu karena sejak tadi mereka mengikutinya, ketiga kakak juga tidak tahu sebenarnya ada apa, keempat mungkin ada masalah tapi tenang kami tidak mencari masalah kok adik kakak yang cantik, dan yang terakhir kakak tidak tai mereka semua siapa dan darimana," terang Kenan.
Sedangkan Cheli dia hanya manggut-manggut saja dan Ravi masih memerhatikan sekitar dengan sesekali menoleh kearah kedua saudaranya itu serta menjadi pendengar yang baik.
Mereka kembali terdiam dengan Cheli yang kebingungan atas semua ini serta Kenan dan Ravi yang masih terus memerhatikan sekitar.
"Kak kenapa mereka lama sekali diluar hujan, nanti jika kak Ien dan kak Teo sakit bagaimana? Kak ayo kita panggil mereka," ucap Cheli sambil segera bergegas turun, tapi belum sampai dia bangun dari duduknya ia sudah ditarik oleh kedua kakaknya itu bersamaan
"Ada apa kak, ayo cepat," ucap Cheli
"Tidak usah princess," ucap Kenan dan Ravi bersamaan.
"Bahaya," lanjut Ravi.
"Hah? Bahaya kenapa kak? Kalau bahaya kenapa kalian diem aja, ayo telfon polisi kak, cepat," ucap Cheli dengan paniknya yang menambah kesan lucu pada wajahnya.
"Hei princess nya kakak, tenang ya, kita gak usah telfon polisi, mereka bisa kok hadapinnya jadi tenang ya, mereka gak akan kenapa-napa kok," kata Kenan menangkup wajah Cheli sambil menenangkannya.
"Ta-tapi kan kak-,"
"Sssttt, udah tenang aja mereka bisa kok," potong Ravi.
Sekarang keadaan kembali hening Cheli memang sudah diam tapi didalam hatinya masih khawatir akan keadaan kakaknya diluar sana, hujan yang belum juga reda membuatnya semakin khawatir dan cemas, bagiamana jika kedua kakaknya itu sakit, bagiamana jika terjadi apa-apa? Oh sungguh ia tak bisa bayangkan apa yang terjadi nantinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Possesive
ActionSelama 11 tahun tinggal terpisah dengan keluarga kandungnya karena suatu kejadian yang menyebabkan dia harus berpisah dengan keluarganya dan tinggal di Paris bersama Kakek dan Neneknya beserta sepupunya.