1

4.2K 332 47
                                    

Yoona mengusap pelan rambut putranya, hatinya merasa iba melihat wajah putranya yg terlihat sangat lelah.
"Kau bisa bercerita pada Ibu, Jaehyun."

"Bu, aku hanya ingin yg terbaik untuk semuanya. Yeri bukan gadis yang baik Bu."

Yoona mengangguk sambil meletakkan selembar roti di piring Jaehyun.

"Tapi akan sangat sulit dalam waktu hanya seminggu kau harus sudah menemukan calon istrimu." Yunho memilih duduk disamping Yoona, istrinya yg masih setia menatap wajah lelah putranya

"Aku akan berusaha menemukan nya Ibu, Ayah."

"Jangan memaksakan dirimu Jaehyun, apa kau akan berangkat ke kantor bersama ayah hari ini?"

"Tidak ayah, aku tidak akan bekerja hari ini, kepalaku sangat sakit."

"Istirahatlah setelah menghabiskan makanan mu." Yunho mengacak pelan rambut Jaehyun, Yoona membawakan tas suaminya sampai ke pintu.

"Bisakah kau jaga Jaehyun, aku yakin Changmin dan anak buahnya akan terus meneror Jaehyun sampai dia mau menikah dg putrinya." Yunho berbicara dg suara sedikit berbisik pada Yoona.

Yoona mengangguk "pulanglah segera jika pekerjaanmu telah selesai."

***

"Taeil, kenapa tidak bekerja?"

"Putramu Bi, dia yg memaksaku untuk bolos bekerja dan menemaninya. Jaehyun nya ada?"

Yoona tersenyum kearah Taeil "Jadi jika Jaehyun menyuruhmu lompat ke jurang, apa kau juga akan melakukan nya, Taeil?"

Taeil terkejut mendengar perkataan Yoona "A.... apa Jaehyun benar-benar lompat ke Jurang?" Wajah Taeil semakin pucat karena Yoona tidak kunjung menjawab pertanyaan nya.

Beberapa detik kemudian tawa Yoona pecah, namun wajah Taeil masih sama.
"Kau lucu sekali Taeil, usia mu tidak akan pernah merubah apapun, kau tetap anak kecil yg manis untukku. Ahh... rasanya aku ingin memakan mu Taeil." Yoona mencubit gemas pipi Taeil

"Jaehyun ada dikamarnya, masuklah."

Taeil langsung bergegas menuju kamar Jaehyun.

"Ada apa? Apa ibuku mengganggu mu lagi?" Jaehyun melihat tanda merah di pipi sebelah kanan Taeil yg dia yakini sebagai bekas cubitan dari ibunya.

Sejak Taeil dan Jaehyun sama-sama masih kecil, Yoona selalu membawa Taeil untuk datang kerumahnya. Yoona memperlakukan Taeil seperti anaknya sendiri, Yoona bahkan pernah mengatakan bahwa Taeil akan menjadi seseorang yg dapat membantu Jaehyun di masa depan.

"Dia terlalu sayang padaku."

"Hahaha... kau benar, dia bahkan tidak pernah melakukan hal seperti itu kepadaku. Kau sangat beruntung."

"Tetap saja sakit. Jadi kau perlu bantuan apa dariku?"

"Taeil, aku harus menikah secepatnya, mungkin kau punya kenalan gadis yg baik dikantormu, kenalkan aku padanya!"

"Apa katamu? Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu menikah dengan orang-orang penggila uang itu. Carilah ditempat lain Jaehyun!"

"Semua menolakku, Taeil."

"Besok kita cari sama-sama, hari ini aku akan menginap disini, jika ibuku tau aku bolos kerja, aku akan mati Jaehyun!"

Jaehyun tidak tahan lagi untuk tertawa, kali ini dia benar-benar menertawakan Taeil sekencang-kencangnya.

***

Malam itu Taeil telah tertidur pulas, Jaehyun masih membuka matanya berharap besok akan ada keajaiban untuknya.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang