21. Identity

1.2K 138 33
                                    

"Purtra-putraku, ibu mempunyai tugas untuk kalian."

Ke 7 putra Annora saling memandang satu sama lain

"Selesai makan, kalian pergilah, temui dewi-dewi yg memiliki kekuatan yg sama dengan apa yg dimiliki oleh dewa-dewa yang menganugerahkan kalian kepadaku

_________________________________________________________

ANGEL Chapter 21

"Bu, setelah ini kami akan segera pergi."

Annora mengusap lembut kepala Jeno

"Ingat pesan-pesan ibu Nak, jika Dewi meminta nyawa salah satu dari kalian, maka berikanlah, dan simpanlah ini Jeno. 6 batu ini mewakili setiap dewi yg sudah kalian temui, batu ini akan mengeluarkan warna saat salah satu dari kalian bertemu seorang dewi, jaga saudara-saudaramu Jeno. Dan satu lagi, tidak ada satu dewi pun yg menyerupai dirimu. Kau paham Jeno?"

"Ibu, jangan berucap seolah-olah ibu hanya percaya padaku saja."

"Saat ini tidak ada pilihan lain, ibu hanya bisa percaya padamu, entah kenapa ada yg janggal disni, hanya kau yg masih tetap sama."

"Aku mengerti bu, aku juga merasakan apa yg ibu rasakan. Tapi aku besar dengan mencontoh sifat-sifat baik kakak tertua kami. Dia sangat bertanggung jawab Bu, dia kakak yg baik. Apapun yg terjadi dia tidak akan mau meninggalkan adik-adiknya dalam keadaan sesulit apapun itu."

"Kau sangat sayang pada Mark?"

"Aku mengidolakan nya Bu, sungguh."

"Kau akan menjadi seseorang yg baik sepertinya suatu hari nanti. Pergilah Jeno, ibu akan menunggumu."

"Bagaimana jika aku mati bu?"

"Ibu akan tetap menunggumu pulang."

"Disini?"

"Iya ditempat ini, temui ibu disini."

"Aku pasti akan menemui ibu disini, tunggu aku kembali bu." Jeno memeluk Annora

"Nak.... saat kau kembali mungkin akan sulit bagi ibu untuk memelukmu, Kau akan pergi untuk mencari jati dirimu, kau akan kembali dengan pribadi yg baru."

"Jika ibu tidak lagi bisa memelukku, maka aku yg akan memeluk ibu. Ibu aku pergi.... jangan khawatirkan kami bu, aku akan selalu mengingat pesan-pesan ibu."

****

"Aku benci ibu." Xiaojun melempar batu ke sembarang arah. Entah kenapa akhir-akhir ini Yeri sering meminta Xiaojun untuk membunuh saingan2 kerjanya. Xiaojun memang terlahir dengan kejahatan dalam dirinya, tapi dia masih terlalu kecil untuk membunuh banyak nyawa.

"Tidak baik membenci ibumu sendiri."

"Diamlah Lucas, dia juga ibumu."

"Kau salah Xiaojun, kita memang terlahir dari ayah yang sama, tapi kita memiliki ibu yg berbeda."

"Apa maksudmu?"

"Kita mempunya darah ibu kita karena dia telah melakukan sebuah pengorbanan untuk membuat kita terlahir ke dunia. Ibu Yeri telah melakukan pengorbanan untukmu, tapi dia tidak melakukan nya untukku."

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang