20. war (part 4)

1.1K 152 40
                                    

........Hyung kau lihat itu, Yangyang terjatuh lagi."

Namun Jaemin tidak menjawab Jisung, badan Jaemin menggigil, matanya memerah dan tumbuh taring dari mulutnya.

"Hyung? Kau kenapa?"

Jaemin tidak menjawab Jisung, dia mengedarkan pandangan nya pada makhluk-makhluk yang terbang diatas mereka yang sedang mencoba untuk mencelakai Yangyang, tiba-tiba Jaemin melompat dan menangkap satu makhluk itu dan membawanya ke tempat yg sepi. Jisung yang terkejut melihat perubahan Jaemin, mengikuti kearah kemana Jaemin membawa pergi makhluk itu. Dia menyibak ilalang yang ada dihadapan nya dan betapa terkejutnya Jisung saat dia melihat Jaemin tengah memasukkan kepala makhluk itu kedalam mulutnya lalu mengunyahnya sampai habis.

"J... Jaemin Hyung?"

Angel by: Chenleele
________________________________________________________

Chapter 20

Renjun berjalan memasuki halaman istana mega, cukup sulit untuk masuk kedalam, karena dia harus membakar 2 penjaga pintu gerbang istana mega.

Renjun mulai merasa kelelahan karena dia harus mendaki banyak bukit untuk mencapai istana mega, dia sudah tidak mampu lagi terbang saat memasuki wilayah istana mega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Renjun mulai merasa kelelahan karena dia harus mendaki banyak bukit untuk mencapai istana mega, dia sudah tidak mampu lagi terbang saat memasuki wilayah istana mega. Petir nya menyambar disana bisa saja mematahkan sayapnya.

Renjun melihat-lihat kesekeliling istana, disebuah tempat ditaman istana dia melihat beberapa Dewa sedang berkumpul disana bersama dewi mega. Renjun berharap bisa melihat dan bertemu Taeyong disana, namun Renjun sama sekali tidak melihat Taeyong disana, dengan mengumpulkan banyak keberanian dia datangi Dewi mega dan memeluk kakinya.

"Dewi, tolong jadikan aku pelayanmu."

"Siapa kau?"

Dewa Zeus bangkit dan melempar Renjun dengan kekuatan nya "Kenapa putra dari bidadari terkutuk itu ada disini?"

"Prajurit, seret anak itu kesini!"

"Tunggu Noura, biar aku saja. Aku tidak mau ada prajurit masuk ke tempat pertemuan ini." Kun berjalan menghampiri Renjun yg kesakitan.

"Bagian mana yang sakit? Katakan padaku." Kun berbisik pada Renjun

Renjun menatap wajah menyejukkan Kun, seketika air matanya menetes. Renjun langsung menyeka air matanya sebelum Kun menyadari nya.

"Aku tidak apa-apa dewa."

"Kenapa kamu kemari? Pulanglah!" Kun mengusap punggung Renjun yang terluka karena benturan.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang