26

874 98 100
                                    







CHAPTER 26
________________________________________

"Calee, besok kita akan mulai sekolah." Jisung menggenggam erat tangan Calee.

Jaemin, Chenle, Jisung, dan Calee sedang dalam perjalanan pulang bersama Yunho yg menjemput mereka dg sebuah mobil

"Jisung, hari ini apa kita jadi menonton film?" Tanya Chenle

Jisung menggeleng "Aku harus membantu Calee membereskan perlengkapan sekolahnya."

Chenle duduk di depan bersama Yunho, beralih menatap ke arah Jaemin yg duduk tepat di belakang nya "Hyung...."

"Aih... tidak Chenle! Calee sangat perlu bantuanku."

Chenle memutar kembali pandangan nya kearah depan. Tanpa sadar Yunho tengah memperhatikan Chenle.
Dengan lembut, Yunho membelai rambut cucunya "Kau sangat mirip dengan ayahmu."

Chenle tersenyum ke arah Yunho, meraih tangan Yunho yg sedang membelai rambutnya, lalu mencium punggung tangan nya.

"Katakan padaku, semirip apa aku dengan ayah!"

"Ayahmu sama pendiam nya sepertimu."

"Aku tau kakek sedang berbohong padaku."

"Aku mengatakan yg sebenarnya, aku tidak mungkin berbohong padamu. Bagaimana bisa kau tidak peracaya pada kakekmu sendiri?"

"Ketika ayah sedang bersama ibu, ayah sama sekali tidak terlihat pendiam."

Mendengar jawaban Chenle, Yunho tertawa lepas.

"Saat aku berumur sama denganmu, saat itu aku adalah anak nakal yg suka menggunakan uang orang tuaku dalam jumlah yg tidak sedikit."

"Benarkah?"

Yunho mengangguk "Itulah kenapa saat aku mulai tumbuh dewasa, aku bekerja sangat keras, supaya saat aku punya anak nanti, ketika dia meminta uang padaku, aku bisa memberinya uang dalam jumlah yg sangat besar. Aku ingin apapun yg anakku mau, akan sampai dihadapan nya dengan segera. Tapi saat Tuhan mengirimkan Jaehyun padaku, dia tumbuh sebagai pria yg sangat mandiri, aku selalu berharap dia akan sering meminta segala hal kepadaku, tapi hal itu tidak pernah dia lakukan."

Seolah mengerti, Chenle tersenyum ke arah Yunho "Apa yg harus kulakukan untukmu?"

Yunho menyodorkan sebuah kartu ke arah Chenle "Kau bisa membeli apapun dengan ini, bahkan nyawa seseorang."

"Nyawa seseorang?" Chenle membelalakkan mata sipitnya

"Aku hanya bercanda.... kau bisa menggunakkan uang ini untuk apapun yg kau mau, selama hal itu baik."

"Bagaimana jika uangmu habis?"

"Habiskan saja jika kau bisa."

Chenle tertawa "Aku menerima tantanganmu, Kakek."

Mobil itu berhenti dikediaman Yunho, Chenle menoleh ke arah kursi belakang, dilihatnya Jaemin dan Jisung tengah tertidur menyandarkan kepala mereka pada bahu Calee. Calee yg juga tertidur sambil menyandarkan kepalanya di kepala Jaemin, perlahan mengerjapkan matanya, lalu terbangun.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang