15. War (part 2)

1.1K 152 95
                                    

Jaehyun berdiri menatap sebuah kalendar, hari yang sangat dia nanti-nantikan akhirnya tiba. Jaehyun tersenyum melihat Annora yg kewalahan mengurus putra-putranya. Entah kenapa akhir-akhir ini putra-putranya seolah tidak mau jauh-jauh dari Annora. Seperti pagi ini, Annora harus sibuk menyiapkan segala keperluan sekolah putra-putranya.

Jaehyun sangat ingin membantu, namun dia menunggu sampai Annora sendiri yg meminta bantuan nya.

"Jisung, minum susunya!"

"Ibu, aku sudah tidak minum susu, badanku sudah terlalu tinggi."

"Baiklah Chenle minum susunya, sebelum susu ini menjadi dingin."

"Tapi ibu, aku tidak bisa makan dan minum sesuatu yg panas."

"Ahh iya, kalau begitu ini punya siapa?"

Mark tersenyum melihat Annora yg kebingungan "Berikan padaku bu!"

"Mark, bukan nya kau sudah tidak minum susu?"

"Iya, aku hanya ingin membantu ibu saja."

Mark mengambil susu dari tangan Annora dan menyodorkan nya ke arah Renjun yg masih sibuk dengan ponselnya.

"Apa game mu lebih penting dari ibumu, Renjun?"

"Sebentar Hyung, aku selesaikan game nya dulu."

"Apa kau tidak dengar ibumu kebingungan mencari tau siapa anaknya yg belum minum susu?"

"Ibu?" Renjun melempar ponselnya ke sofa, mengambil segelas susu dari tangan Mark dan meminumnya sampai habis.

Renjun mengangkat gelas kosong nya tinggi-tinggi dan tersenyum ke arah Annora "Lihat bu, aku menghabiskannya."

"Aku juga bu, aku sudah menghabiskan kopinya." Haechan mengangkat tinggi-tinggi gelasnya

"Kopi? Haechan kenapa kau minum kopi?"

"Ibu yg memberikan nya padaku, Ayah selalu bilang kalau aku tidak boleh menolak apapun permintaan ibu."

"Tapi Haechan bukankah ibu memberikan kopi itu pada ayahmu?"

Annora melirik ke arah Jaehyun yg sedang memegang segelas jus di tangan nya.

Jaehyun tertawa sambil berjalan mendekati Annora.

"Maafkan aku, akan kubuatkan lagi."

Jaehyun menarik tangan Annora "tetap disini, kenapa tidak meminta bantuanku?"

"Karena kau sudah terlalu lelah mengurus mereka."

"Aku tidak pernah lelah mengurus putra-putra kita." Jaehyun mencium kening Annora

"Hey... ayah curang! Jika ayah mencium ibu, ayah harus menciumku juga!" Jaemin menggoda Jaehyun.

"Kemari!"

"Ayah yg kemari!" Jaemin tersenyum lalu mencium pipi ayahnya "Aku sangat beruntung bisa setiap hari mencium pria yg dikagumi banyak perempuan."

Jaehyun menatap Haechan yg masih sibuk mengancingkan bajunya.

"Sini ayah bantu! Jadi Haechan bagaimana rasanya kopi?"

"Pahit ayah, tapi karena ibu yg membuatnya rasanya jadi manis."

Jaehyun mencubit gemas pipi Haechan

"Ayah, apa aku harus menelpon Taxi?"

"Tidak perlu Jeno, ayah yg akan mengantar kalian ke sekolah."

"Ibu, kami pergi dulu!" Mark memeluk Annora

"Hubungi aku jika kau ingin sesuatu!"
Annora mengangguk dan mengantar mereka sampai depan pintu

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang