17. incitement

1.1K 162 25
                                    

"Suamiku tolong vulkan."

Jaehyun memeriksa tubuh Vulkan, namun tidak ada tanda-tanda kehidupan disana. Api semakin besar membakar jasad Vulkan, pertanda mahkluk api telah mati

"Vulkan apa yg harus aku lakukan?"

Lucas menangis di pelukan Haechan

Api semakin besar namun Annora tetap disana, dia merebahkan dirinya di dada Vulkan

"Ayah... ibu bisa terbakar." Jisung mulai menangis melihat api ikut membakar sebagian baju Annora

Jaehyun menenangkan Jisung "Api manapun tidak akan bisa membakar mereka yg berhati baik."

Perlahan api yg membakar tubuh Vulkan padam.

Annora bangkit dan tersenyum kearah jasad Vulkan "Setidaknya aku bisa menguburkanmu, sahabatku."

ANGEL, CHAPTER 17

"Ayah...." Lucas terduduk disamping Annora dan jasad Vulkan

Annora menatap wajah Lucas, airmata Lucas membasahi pipinya, Annora mengulurkan tangan nya untuk menyeka air mata Lucas.

"Lucas dengarkan ibu! Jika kau menyayangi ayahmu, maka yakinkan dirimu bahwa dia akan baik-baik saja."

Lucas mengangguk.

Annora bangkit dan menghampiri Jaehyun dan ke 7 putranya.

"Suamiku... aku tidak bisa melihat putraku bersedih."

"Aku mengerti Annora, lakukan apapun yg kau mau, aku akan tetap bersamamu."

"Walaupun nanti aku tua dan aku akan mati untuk keduakalinya?"

Jaehyun mengangguk sambil memaksakan senyum di bibirnya.

"Setelah ini mungkin aku tidak bisa melakukan apapun dengan kekuatanku, aku tidak lagi bisa mengunjungi istana langit, aku juga tidak bisa lagi melindungi putra-putra kita."

"Jangan khawatirkan apapun Annora."

Jaehyun mengusap kepala Annora "Pergilah, jangan khawatirkan apapun, setelah itu kembalilah dan peluk aku."

"Apa kau akan membenciku setelah ini?"

Jaehyun menggeleng "Aku tidak memiliki alasan apapun untuk membencimu."

"Ibu, apa perlu kutemani?"

"Tidak Renjun, jaga kakak dan adik-adikmu."

***

Annora berjalan di taman istana bulan, dia berhenti di depan bunga hijau miliknya, Dia menatap bunga itu lalu tersenyum. Dia membayangkan Jaehyun kecil yg bermain-main dengan bunga nya.

"Dulu kau pasti sangat lucu dan polos, Jaehyun. Seperti putra-putramu." Annora mengedarkan pandangan nya ke sekeliling nya.

"Aku akan sangat merindukan tempat ini."

Perlahan dia meraih tangkai bunga hijau nya, dan mulai menariknya secara perlahan sampai akhirnya sebuah sentuhan di bahunya menghentikan niatnya.

ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang