#Woona POV
Aku berjalan dengan menghentak-hentakan kakiku ke tanah yang membuat semua orang memperhatikanku. aku tak peduli dengan tatapan semua pejalan kaki, aku marah. Beda dengan seorang namja yang mengejarku dan memanggil-manggil namaku."WOONA.... WOONA.... Aish, berhentilah! "-panggil namja itu, sebenarnya itu penyebab banyak orang menatapku.
"BISAKAH KAU DIAM!!"-teriakku keras yang mendapat tatapan lebih banyak dari tadi. Aku tak peduli, aku tak bisa melawan emosiku sekarang.
"Kau seperti orang gila tahu? Sebaiknya kita bicarakan ini dengan baik"-bujuk namja itu. Aku tahu suaranya, itu adalah yoongi oppa. Dia menarikku masuk kedalam sebuah cafe.*
"Jadi apa masalahmu?"-tanya yoongi.
"Apa urusanmu denganku?"-tanyaku kembali dengan ketus.
"Coba ceritakan"-ujarnya mencoba sabar dengan tingkahku.
"Untuk apa ku ceritakan padamu? Semua ini terjadi juga karena kalian, karena kalian pertemananku hancur benar-benar hancur"-rasanya aku ingin mencakar diriku sekarang, moodku benar-benar sangat hancur.
"Cepat ceritakan"-bujuknya. Aku menceritakan kejadian tadi pagi."Oh... ja-"-ucapan suga terpotong.
"Hyung?"-setelah bercerita, datang seorang namja yang memanggil.
"Aaaaakh...... bisakah tidak memotong pembicaraan orang?!"-teriak yoongi frustasi.
"Haneul?"-tanyaku tak percaya. Haneul membulatkan matanya saat melihatku.
"Una eonnie?"-ia sangat terkejut.
"Kalian saling mengenal? Baguslah"-ujar namja itu duduk dan membuka penyamarannya.
"Oh... jungkook oppa?"-gumamku. Hatiku sakit, biasku berjalan dengan sahabatku sendiri.*
"Oh... jadi itu masalah kalian yang membuatmu mengamuk seperti orang gila tadi?"-ujar jungkook menoleh kearah Haneul setelah mendengar cerita yoongi. Sebenarnya aku ingin kabur, hatiku sakit, tapi aku ditahan oleh yoongi.
*flashback
Aku berdiri berniat untuk pergi, tapi sebuah tangan mencegah yang membuatku tak bisa pergi."Ingin kemana kau?"-tanya yoongi dingin.
"Urusan apa denganmu?"-jawabku sebal.
"Aku hanya bertanya"-ujarnya tanpa melepaskan tanganku.
"Aku ingin ketoilet"-jawabku beranjak pergi.
"Tunggu! Aku antarkan"-ujarnya memakai penyamarannya.
"Kau gila! Aku pergi ketoilet perempuan"-sontakku berteriak.
"Ne... aku tak peduli"-ucap yoongi santai.
"Aish... untuk apa dia ikut, mungkin otaknya sudah rusak"-umpatku.
"Baiklah, tak jadi"-ucapku kembali duduk.
#flashback off"Sebaiknya kalian saling meminta maaf"-ujar jungkook setalah mendengar cerita dari yoongi.
"Ani, ini bukan salahku jadi seharusnya aku tidak meminta maaf duluan!"-ucapku dan haneul kompak membuat mereka terkejut.
"Aish, dasar egois"-ucap yoongi tiba-tiba.
"Apa maksudmu? Kau mengatai ku egois? Baiklah aku akan minta maaf sekarang"-ucapku berdiri. Aku kembali duduk saat tak percaya apa yang sudah ku katakan.
"Wae? Kenapa duduk lagi?"-tanya yoongi mengejek.
"Kajja, kuantar kau"-ujar jungkook menarik tangan haneul.
"Ani, shireo.... lepaskan"-tolak haneul merengek dan jungkook meraih haneul untuk dirangkul. Hatiku sakit melihat itu.
"Jadi, bagaimana denganmu? Apa ingin cara seperti haneul?"-tanya yoongi saat mereka sudah pergi.
"Ani, aku bisa berjalan sendiri"-ucapku ketus dan berdiri.
"Dasar tak sopan"-umpatnya.Kami sampai di apartement dan semua sudah berkumpul disana dengan semua member bangtan.....
TBC
Pendek? Ok... ok... mian....
Una sayang kalian....
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucky Fans || BTS
RandomImpian para fangirl untuk bertemu para oppa nya . . . . . "Menurutku kalian jangan terlalu dekat dengan mereka, karena jika media tahu itu akan membuat reputasi mereka jelek." . "JIKA KALIAN HANYA MEMBUAT KERIBUTAN DISINI LEBIH BAIK KALIAN KE...