Bag. 6

6.1K 717 83
                                    

"Ceritanya panjang, ntar deh gue jelasin."

"Sekarang, Jaka!"

Ini Mitha kenapa sih?

Kok kaya nggak suka gitu?

Ah iya, masalahnya sama si Tyar kayanya belum kelar nih.

Sialan.

.
.
.

"Sejak kapan lo deket sama Tyar?" pertanyaan yang terlontar dari mulut Mitha membuat gue cengo seketika, pasalnya kok gue ngerasa kaya jadi orang yang lagi di introgasi sama pacarnya karna ketauan selingkuh gini sih?

Padahal kenyataannya nggak demikian.

Gue pun mendengus, "itu kebetulan aja elah." jawab gue sesantai mungkin mencoba untuk menanggapinya dengan biasa aja.

"kebetulan your head, Jaka!" serunya sedikit kesal yang membuat gue keheranan melihat sikap nggak jelasnya seorang Mitha.

Ini seriusan Mitha kok jadi makin aneh kaya gini sih?

Salah makan atau keracunan makanan pas dikantin tadi kali ya...

"Loh emang gitu kenyataannya, terus gimana?"

"Kalian nonton, cuma berdua. Gue ulang lagi ya. Non-ton ber-du-a. Ya asal lo tau aja, nggak wajar buat orang yang nggak kenal, apalagi nggak deket, Jaka!

Sabar Jaka...

Ini semua gegara makhluk populer kampus yang menghampiri gue jam istirahat dikantin tadi, kan jadinya ribet. Belum lagi nanti bakalan kedapetan jatah introgasi (juga) dari si monyet, Revano...

Hadeuh.

"Ya kan gue udah jelasin tadi kronologinya, gue berantem sama pacar gue dan kebetulan ketemu Tyar terus kita nonton udah gitu doang. Ribet banget sih!" sahut gue nggak kalah nyolot. Seriusan deh kotak kesabaran gue udah menipis banget ngadepin sikap Mitha yang kaya gini.

"Bukan gitu, masalahnya untuk kali ini gue nggak dukung lo jadi homo! Apalagi sama Tyar!

Gue pun membelalakan kedua mata gue.

Kaget atas pernyataan yang keluar begitu aja dari mulut fujoshi gila satu tersebut.

Bangsat

Apa tadi katanya?

"Siapa yang homo? Gue sama dia cuma nonton doang bukan pacaran! Gila ya lo?"

Gue pun bangkit dari kursi gue, namun Mitha menahan gue.

"Jaka lo mau kemana?"

"Cabut! Pusing gue sama wawancara nggak jelas lo!"

Unfaedah banget kan?

Akhirnya Mitha pun melepaskan tangannya yang nahan lengan gue. Namun suaranya yang cempreng nan menggelegar tersebut membuat gue malu seketika...

"Pokoknya gue nggak setuju lo homo sama Tyar!"

"Harus berapakali sih gue bilang kalau gue normal, dan gue nggak ada hubungan apapun sama Tyar!"

"Kali aja nanti lo berubah, terus suka sama Tyar gimana?"

"Berenti ngehalu Pramitha!"

Melihat kondisi dikelas yang mendadak sunyi, gue pun mencoba untuk mengatur emosi gue.

Gue nggak mau lebih malu lagi dari ini...

Perlahan, dengan nggak tau dirinya, Mitha menghampiri gue dengan muka seperti tatapan memohon gitu.

Normal [I'm Straight] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang