Bag. 8

5.2K 645 62
                                    

Canggung.

Nggak tau bagaimana lagi untuk mendeskripsikan situasi saat ini, yang pasti posisi gue sekarang selain nggak enak ya bingung banget.

Lagian, kenapa sih Alea dateng disaat yang nggak tepat kaya gini?

Mendadak gue jadi menyesal begitu aja.

Menyesal karna udah mengangkat telponnya Alea, dan juga udah menarik Tyar dengan seenaknya.

"Sejak kapan kamu punya temen dia?" setelah beberapa menit lamanya hanya berdiam diri, akhirnya suara Alea membuyarkan keadaan yang krik-krik ini.

Gue pun mengernyitkan dahi gue bingung, "Dia temen kampus aku, yang." Sahut gue yang malah membuat Alea menatap gue heran.

Emang jawaban gue salah?

*Nggak salah tapi jaka sembung bawa golok, eh nggak nyambung bloon :).

"Temen kampus kamu itu emang ada banyak sayang, tapi maksudnya setau aku tuh kamu nggak punya temen deket lagi selain Revano deh."

Ya ampun.

"Temen deket dia sebenernya lumayan banyak, mungkin lo-nya aja mungkin yang nggak tau."

Sialan, gue nyaris tersedak air minum gue sendiri karna Tyar yang gue kira pendiem dan nggak bakalan bersuara malahan jawabin pertanyaan dari Alea.

Apa mungkin tersinggung?

"Tau apa lo tentang Jaka?" Alea sedikit meninggikan suaranya, mungkin kesal mendengar jawaban dari Tyar. Tapi yang gue harap sih nggak akan ada keributan (lagi).

Gue pun melirik sedikit kearah Tyar yang masih terlihat santai sambil melahap makanannya.

"Nggak banyak sih." Ujar Tyar singkat. Lalu menyeruput minumnya dan mendadak mengarahkan pandangan kearah gue.

"Iya kan, Ka?"

Apa?

"Temen deket kamu selain Revano siapa lagi?"

Kali ini gue pun menatap kearah Alea dan juga Tyar secara bergantian...

Mampus, ini gue kudu jawab apa coba? Kenyataannya ya temen deket gue cuma Revano, tapi disisi lain ada juga Mitha yang belakangan ngintilin gue melulu dan juga Dika. Bahkan di Fakultas Hukum pun, gue juga punya temen deket 1 orang.

"Cewek yang sering ngikutin lo mulu itu?"

Tyar memancing keributan pemirsah, bisa di perhatikan kalau Alea sekarang menatap gue dengan penuh tanda tanya besar.

Plis ya, ini gue baru baikan sama pacar gue jangan sampai kita marahan lagi karna hal sepele kaya gini...

"Mitha." Sahut gue cepat, "Dia itu mah temen jaman sekolah aku yang." Iya, gue langsung klarifikasi supaya Alea nggak suudzon sama gue.

"Tapinya punya pacar?"

"Jomblo dia,"

Gue sedikit melihat kalau Tyar menahan ketawanya.

Bangsat.

Nggak nyadar banget kalau gue di introgasi kaya gini tuh karna siapa coba?

"Cantik?"

"Cantik sih nggak, tapi lumayan cakep orangnya." Dan bener aja, setelah gue mengucapkan hal itu otomatis gue mendapat tatapan sinis dari Alea.

"Cuma ya nggak waras aja sih." Tenang, gue meralat ucapan gue sendiri dengan cepat kok.

"Nggak waras?"

"Iya, cewek sinting. Asal kamu tau aja dia tuh sejenis makhluk aneh yang suka banget jodohin cowok sama cowok, yang."

Normal [I'm Straight] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang