"Cluenya populer..."
.
.
.Semenjak ucapan bangsat yang terlontar dari mulut sahabat semonyet gue, Revano. Gue jadi kepikiran sama orang ini.
Bukan kepikiran yang menunjukkan kekepoan gue terhadap orang yang 'katanya suka sama gue ini'.
Seriusan, gue cuma sejenis penasaran aja. Apakah ada bandit-bandit pengikut Mitha yang nekat sampai harus bilang ke Revano yang notabennya adalah sahabat gue?
Duh,
Siapa sih orang populer ini yang suka sama gue?
Dikira yang populer di kampus gue itu cuma 1 atau 2 orang doangan kali ya?
Yah, banyak pemirsah.
Nyebelin.
"Ka, lo bengong aja." Teguran dari Mitha sekaligus senggolan pada lengan gue membuat gue pun tersadar dari acara melamun gue.
Gue pun cuma melirik Mitha malas tanpa minat sama sekali.
"Mikirin apaan sih? Gue ya?" ucap Mitha asal ceplos seenak jidat lebarnya tersebut.
Gue pun dengan sukarela langsung menonyor kepala besarnya itu, "Kalau ngayal jangan tinggi-tinggi, nanti jatuh ketabrak pesawat mau?" ledek gue sembari kembali menyeruput minum gue yang masih setengah gelas sampai habis.
"Sialan," umpat Mitha.
Gue pun tertawa nyaris terbahak melihat raut muka Mitha yang jengkel.
Namun, nggak lama gue pun menghentikan aksi tertawa gue. Bukan karna tatapan sok tajam yang Mitha arahin ke gue ya. Tapi, emang ada sesuatu yang mau gue tanyain ke dia.
"Ta, Gue mau nanya dong." ucap gue ke Mitha yang menatap gue dengan penuh kebingungan.
"Biasanya juga langsung nanya nggak usah pake basa basi busuk kaya gini." ejeknya seraya memutarkan kedua bola matanya malas.
Gue pun cuma bisa nyengir, "jadi, menurut lo yang populer di kampus kita ini siapa aja?" tanya gue dengan sok pasang muka yang biasa aja kaya tanpa minat, sedangkan Mitha lagi-lagi mengernyitkan dahinya bingung.
"Tumben lo nanya yang unfaedah kaya gini?" tanya Mitha heran.
Sial,
"Pertanyaan iseng aja sih." jawan gue dengan sedikit bohong. Ngeles dikitlah. Hehe.
"Yang bener?" Mitha memicingkan kedua matanya.
"Bener elah, lagian ya gue mau tau aja sejauh mana lo tau anak populer disini."
"Kampret lo, Jaka sembung!"
Gue pun ketawa ngakak melihat gimana ekspresi kesal Mitha. Seenggaknya jangan sampai Mitha mencurigai pertanyaan gue yang terselubung ini.
"Lagian sih sebenernya ya gue nggak tau-tau banget. Tapi yang pasti gue tau ya ada Sarah anak fakultas bahasa yang termasuk populer disemua kalangan fakultas bahkan seantero kampus kita ini, dan ada juga Kamila masih di fakultas yang sama namun jurusan berbeda sih, terus Rena yang sepertinga sih lumayan populer di beberapa fakultas, dan Yasmin? Ya lo tau sendirilah kalau tuh anak satu kan dia populer karna emang selalu nyari masalah dan perhatian netijen di kampus tercinta kita ini."
Gue pun menatap jengah Mitha. Bukan karna nggak suka dari cara nerangin yang ogah-ogahan tersebut. Tapi bukan itu maksud dari ‘pertanyaan iseng’ gue kawans.
"Yang lainnya?" Gue mencoba mengalihkannya.
Mitha hanya menatap gue penuh kebingungan.
"Maksud gue, cowoknya gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Normal [I'm Straight] - Completed
Humor[Completed] Mitha itu sahabatnya Rasya, tapi kenapa belakangan ini menempel ke Jaka terus yah? Dikit-dikit menyodorkan jodoh buat Jaka yang notabennya udah taken, nggak jomblo kaya si Mitha! Duh, tolong jauhkan si biang pengacau Mitha dalam kehidup...