Bag. 16 - Bonus

4.4K 416 104
                                    

"Mau apa lagi lo?"

"Gue bisa jelasin semuanya, Yar."

"Nggak usah, mendingan sekarang lo pergi. Gue udah muak sama lo."

"Yar, demi apapun gue nggak ada hubungan apapun sama Merㅡ",

"Cukup, Jaka! Gue nggak mau denger apapun dari lo."

"Gue nggak selingkuh!"

"Bukan urusan gue, bangsat!"

"Tyar!"

.
.
.

"Jadi apa yang mau lo omongin, Ka?",

Jaka menoleh kearah sosok Tyar, sambil menampilkan senyum tipisnya. Tidak lupa tangannya menggenggam erat tangan Tyar. Sebenarnya, Jaka masih tidak percaya dengan kehadiran sang mantan yang sangat dirindukan olehnya itu di rumahnya.

Ya, siapa sangka disaat dirinya yang terbangun tidak menemukan keberadaan sang mama. Kemudian, tanpa sadar mengumpat lalu setelahnya membuat dirinya terkejut lantaran mendadak mendapat teguran dari sang mamaㅡyang entah datang darimana, dan juga sebuah kejutan lain menghampirinya.

Yang membuatnya tanpa sadar menyunggingkan senyumnya.

Ya, bahagia itu memang sederhana.

Tyar berada dirumahnya dengan wajah yang terlihat sama terkejut dengan dirinya. Setelah pada akhirnya Jaka melarikan diri kekamarnya kemudian mandi dengan terburu-buru dan juga berpenampilan rapi, meskipun hanya menggunakan kaos dan juga celana pendek selutut setidaknya Jaka lebih terlihat normal dibanding sebelumnya.

Sekarang, baik Jaka maupun Tyar diberikan waktu berdua untuk bicara satu sama lain. Duduk bersampingan sambil berpegangan tangan ㅡingat, untuk bagian berpegangan tangan itu hanya ide sepihak dari seorang Jaka.

"Gimana bisa lo kenal sama mama?"

Iya, bukannya menjawab pertanyaan dari Tyar. Seorang Jaka malahan memberikan pertanyaan balik ke sang penanya yang membuat Tyar mengernyitkan dahinya bingung.

Melihat aneh ekspresi Tyar, tentu saja membuat seorang Jaka heran.

Apa ada yang salah dengan pertanyaannya atauㅡ

"Bangsat!",

ㅡemang ada hal yang Jaka tidak ketahui?

"Yar?" Jaka berusaha mengabaikan umpatan Tyar, menyadarkan sang mantan supaya kembali dari kekesalannya itu.

"Jadi bukan lo yang cerita?"

"Cerita apa?"

Bisa dipastikan Tyar hanya mengacak rambutnya frustasi, mengutuk betapa bodoh mantan pacarnya itu sambil menatapnya kesal. Meskipun ia tidak mendapatkan jawaban pasti, hanya pertanyaan balik yang di respon oleh seonggok makhluk bernama Jaka. Tapi, Tyar dapat menyimpulkan kalau hal ini terjadi bukan karna kebodoran dari sang mantan pacarnya tersebut.

.
.
.

Seingat Jaka, dirinya memang menceritakan secara lengkap ke sang mama. Tapi dirinya bisa memastikan kalau ia bercerita tidak secara jelas. Tidak menyebut sedikitpun nama Tyar Subagja dalam ceritanya.

Iya, ia yakin dengan ingatannya.

Walaupun itu kan seingatnya Jaka saja. Who knows?

"Jadi mama yang nyuruh lo kesini?"

"Ya, emangnya siapa lagi? Menurut lo aja!"

Jaka hanya menyengir tanpa dosa.

Emangnya selama ini dirinya mengajak Tyar kerumahnya? Mengenalkan kepada keluarganya?

Normal [I'm Straight] - CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang