Part 19

7 0 0
                                    

Sesampainya di taman gue langsung membuka buku selembar demi selembar, kata demi kata pun gue tulis.
Sebenernya sih gue males banget sama yang namanya TUGAS tapi demi raport gue bagus, gue rela mengerjakan apa yang gak suka gue kerjakan.

Setelah beberapa menit gue menyelesaikan tuh tugas sialan.
Akhirnya gue pun mengeluarkan benda kesayangan gue.

Dan gue pun mulai memotret sebuah pemandangan tepat di depan gue. Taman dengan air mancur di tengahnya, bunga-bunga yang mulai bermekaran, serta rumput-rumput liar yang mulai beranjak dewasa.

Ketika gue mulai memotret beberapa pemandangan, gue sedikit menggeser handphone gue ke sebelah kanan. Mencari pemandangan baru.

Tapi ternyata malah dikagetkan dengan pemandangan paling indah yang tuhan berikan.

"Hai" kata Pria itu sambil senyum khasnya.

"Apaan sih lo ganggu aja. Minggir!" kata gue sambil sedikit menyentak.

"Kalau mau foto gue mah bilang aja kali Vio jadi lo gak usah candid-candid gue" katanya sambil sedikit tertawa.

"Apaan sih Zio garing tau gak?! Dasar osis masa tenggang sok ganteng!" kata gue sambil sedikit marah.
Yaps Pria itu adalah Zio si ketua Osis masa tenggang.

"Oh ya. Lo mau liat pacar baru gue gak?" kata zio sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Peduli apa gue sama pacar baru lo?" kata gue sedikit penasaran.

"Yakin lo gak mau liat? Nanti nyesel loh" kata Zio sambil menyeringai aneh.

"Oke oke mana sini, coba gue liat paling tante-tante yang ada di lampu merah sana" kataku sambil sedikit tertawa.

Lalu tiba-tiba dia merebut paksa handphone gue dan dia tunjukkin cameranya ke arah gue.

"Ini pacar baru gue cantik kan? Dia itu bidadari yang di utus oleh tuhan untuk jadi pacar gue" kata Zio sambil tersenyum hmm manis.

"Apaan sih lo garing banget tau gak sih and than sejak kapan gue jadi pacar lo?" kata gue sambil menginjak kakinya karna kesal.

"Mulai saat ini. Gimana? Lo mau kan?" kata Zio sambil menaikkan sebelah alisnya.
Gue pun bingung harus jawab apa dengan pernyataan dan pertanyaan yang sangat tiba-tiba ini.

"Hmm anu itu-- hmm-- anu--" jawaban gue terpotong karena teriakan dari para cecungung. Iya siapa lagi kalo bukan Ega.

"Woy Vio enak bener lo ya gue di kelas bagaikan di neraka tapi lo? Lo malah asyik berduaan sama dia" Ucap Ega panjang lebar.

"Bagus dong kalo lo di neraka hidup gue bakalan damai di dunia" kata gue sambil melirik ke arah Ega.

"Sumpah yah Vio lo malah berduaan disini sedangkan kita berjuang disana. Mana lo gak kenalin gue sama dia lagi" Ucap Sandra tak mau kalah.

"Pokoknya gue gak mau tau lo harus kasih semua jawabannya ke gue" Ucap Ega sambil mengambil buku Vio.

"Oke oke fine gue bakal kasih tau semua jawabannya ke lo berdua asalkan lo stop jangan bertanya apapun ke gue oke?" kata gue sambil meninggalkan mereka.

****
Di kantin...

Sesampai di kantin Viollet langsung memesan minuman kesukaannya.
Sesampai pesanannya datang Viollet langsung meminumnya sambil memainkan ponselnya.

"Astaga! Zio gue belom jawab pertanyaannya tadi dan gue malah langsung pergi gitu aja tanpa pamit" kata Viollet sambil memandang wajah Zio di handphonenya.

"Apaan sih Vio lo mikirnya kejauhan banget peduli apa gue sama dia? Lo pikir dia siapa?"Gerutunya sambil mengetuk-ngetuk kepalanya di meja kantin.

"Kenapa sih lo? Kumat lagi ya gilanya?" kata Ega yang tiba-tiba berada di samping Viollet.
Membuat Viollet kaget dan langsung menatapnya dengan tajam.

"Apaan sih lo Ega ngagetin aja tau gak sih!" Ucap Viollet sambil memukul tubuh Ega.

"Suttt udah deh gue berasa nonton kartun Tom and Jerry tau gak sih?" Ucap Sandra sambil menaruh makanannya di meja.
Setelah itu semuanya hening tak ada lagi yang mengucapkan satu kata pun.
















.......
..........
.............
Huaaa😭😭
Aku come back lagi guys (':
Stay terus ya )':

I'm (not) TroubleMakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang