Part 14

28 4 1
                                    

Suara bel berbunyi sangat nyaring di SMA Bhakti Caraka.
Membuat semua yang berada disana disibukan untuk berlari ke kelasnya masing-masing.

"Woy Vio tungguin" Teriak Ega di koridor tepat di belakang Viollet.
Yang punya nama pun akhirnya menengok ke belakang.

"Tumben lo sendiri, si Gerald kemana?" tanya Ega.
"Gak tau" Balas Viollet cuek.
"Yauda bareng gue aja" kata Ega sambil menggandeng Viollet ke kelasnya dan tentunya kelas Viollet juga.
"Ga lepasin ini di koridor, gue gamau kena amuk fans lo" cerocos Viollet sambil berusaha melepas tangannya dari genggaman tangan Ega.

Gue akui Ega memang tampan tapi terkadang dia sok tampan didepan para fansnya, oleh karna itu dia memiliki banyak fans, dan gue gak mau terlibat masalah dengan fans-fans gilanya dia.
Dan alhasil.

"Apaan sih tuh cewe ganjen banget pegang-pegangan sama babang Ega"

"Ihh dasar ya yang namanya ulet bulu itu suka gatel"

"Dasar bitch"

"Ihh liat deh romantis banget"
"Mereka cocok ya"

Dan masih banyak lagi hinaan dan pujian yang di lontarkan kepada Viollet.
Sesampai di kelas Viollet tak habis-habisnya memarahi dan memukul Ega.

"Ga apaan sih jijik banget tau gak sih lo, nanti kalo gua di amuk sama fans lo gimana? Nanti kalo gue di bully terus gua di mutilasi sama fans fans lu gimana? Lo mau tanggung jawab? Lo mau balikin badan gue supaya utuh lagi? " cerocos Viollet panjang lebar.

"Yah kalo lo dimutilasi sama fans gue sih ya gue mau bersyukur karna daging manusia itu mahal harganya" Balas Ega dengan santainya.

"Ega sialaaannnnn maksud lo, lo mau jual gue gitu" balas Viollet sambil menjambak Ega.
"Lagian Vio lo mikir jauh banget, gue kan cuma megang tangan lo bukan nganu-nganuin lo, gue cuma minjem tangan lo bentar doang biar gue ga ngerasa kesepian pas jalan di koridor"Balas Ega sambil meringis kesakitan.

"Lo pikir gue apa, lo mau mainin gue? Dengan cara lo dateng ke gue pas lo lagi kesepian, bangsat apa lagi ini yatuhannn" ucap Viollet pasrah.
"Iyadehh gue minta maap yailah baper banget lo jadi cewe" Balas Ega santai.

Dan Guru Matematika pun masuk kedalam kelas sambil menatap kelas dengan intens.

"Hari ini kalian ulangan" Ucap Pak yoga membuat aura yang menakutkan bagi para murid yang mendengarnya.
"Yah pak ko ulangan sih bapak ga cerita dulu, atau curhat dulu gitu kalo sekarang mau ulangan" Protes Ega kepada Pak Yoga.

"Bapak tidak menerima penolakan apapun dari kalian, sekarang keluarkan kertas dua lembar" Jelas pak Yoga.
Membuat para murid menundukan kepala mereka pasrah, kecuali Viollet, ya dia sangat menyukainya.

25 menit kemudian...

"Vio nomer 13,25,22,8,28 apa jawabanya?" tanya Sandra berbisik sambil meragakan angka-angka itu dengan jarinya.
"Ebuset lo nanya apa nanyain ukuran baju?" jawab Viollet.

"Udah apa jawabanya buruu kek ga ada kasian-kasiannya lo ama temen sendiri" balas Sandra sambil memasang muka melasnya.
"C,b,e,d,a" balas Viollet santai.

"Viollet, Sandra kalian sedang berdiskusi?!" tanya pak Yoga dengan tegas.
"Berdiskusi dengan bertanya itu berbeda pak" balas Viollet santai.

"Berani ya kamu membalas ucapan bapak?! Sekarang juga kumpulkan kertas jawabanmu viollet" ucap Pak Yoga lebih menyeramkan.
Lalu Viollet berdiri dan berjalan mendekati pak Yoga, dan memberikan kertasnya kepada Pak Yoga.

"Apakah kamu yakin sudah benar semua Viollet?" tanya pak Yoga.
"Pak, yang namanya manusia gabakal mungkin selamanya benar" balas Viollet sambil keluar kelas.

"Anjirr Viollet sialan tau dia udah selesai gue tanya semuanya kedia" gerutu Ega.

555 kata guys :v.
Dikit ya? Hmm maap ya.
Berantakan ya? Gapapa ya, ga ada pengalaman nulis cerita :')
Thank for reading guys ☺☺☺




I'm (not) TroubleMakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang