Part 20

5 0 0
                                    

Setelah bel berteriak beberapa kali semua murid memasuki kelasnya masing-masing pertanda jam pelajaran baru akan segera dimulai.

"Woy sekarang guru lagi ngadain rapat" Ucap Andi membuat ruang kelas yang tadinya berisik bak di pasar swalayan menjadi hening.

"Lo serius atau mau nge april mop nih?" Ucap Ega tak percaya.

"Astaga dragon gue serius" jawab Andi sambil mengacungkan jarinya yang sudah membentuk huruf V.
Akhirnya dengan hitungan persekian detik anak-anak mulai berisik tak karuan. Berlari kesana kemari tanda bahwa mereka sangat senang.

"Eh Vio lo mau kemana?" Tanya Sandra sambil menarik tubuh Vio.

"Cabut" Balas Vio sangat singkat.

*******

Setelah di gerbang sekolah.

"Oh shit! Gue lupa kalau tadi gue bareng Gerald" Umpat Viollet dalam hatinya.
Akhirnya dia memutuskan untuk berjalan kaki saja sambil menunggu taksi lewat.

Tapi tiba-tiba dari arah belakang ada mobil hitam yang mengikutinya.
Dan menekan klaksonnya beberapa kali.

"Hai butuh tumpangan gak?" Ucap seseorang yang berada di dalam mobil.
Tanpa pikir panjang Viollet langsung membuka pintu mobil itu.

"Lo gak takut gue culik gitu?" Ucap Zio yang berada disampingnya saat ini.

"Ya karna emang gue gak takut" balas Viollet dengan santainya.

"Wow hebat juga ya lo" kata Zio dengan ekspresi yang seolah-olah kagum.

"Ya karna emang gue hebat" kata Viollet.
Dan setelah itu hening tak ada percakapan lagi di antara mereka.

"Mobil lo keren tapi gak asyik kalo gak nyalain musik" Kata Viollet membuka suara dan langsung menyalakan radio di mobil Zio.

"Dan teringat saat kepergianmu" kata Zio melantunkan sebuah lagu yang di putar pada radio mobilnya.

"Apaan sih gak asik banget musiknya" Ucap Viollet sambil mematikan radionya.

"Ini lagu keren loh. Dia menyanyikan sebuah lagu untuk ayahnya yang sudah di surga. Keren gak sih?" kata Zio sok asik.

"Persetan dengan seorang ayah" gumam Viollet pelan.

"Apa? Tadi lo bilang apa?" Ucap Zio sambil melirik Viollet yang sudah kesal.

"Emm enggak gue cuma bilang setelah pertigaan di depan belok kiri" kata Viollet mengalihkan pembicaraan.

"Oh ya soal tawaran gue pas di taman tadi gimana?" ucap Zio sambil menaikkan alisnya.

"Tawaran yang mana?" kata Viollet cuek.

"Lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Zio To The Point.
Membuat Viollet terdiam sejenak.

"Kalau lo diem gue anggap jawabannya adalah iya" kata Zio sambil menatap Viollet.

"Zio stop kita udah sampai di rumah gue" Kata Viollet yang lagi-lagi berhasil mengalihkan pembicaraan.
Setelah sampai di depan gerbang rumah Viollet.

Viollet langsung turun dari mobil Zio tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Tapi Zio turun mengikuti Viollet.

"Hmm yah ini rumah gue and thank's udah mau nganterin gue pulang" Kata Viollet sambil memasuki pekarangan rumahnya.

"Oke urwel" jawab Zio.
Dan tiba-tiba pintu rumahnya dibuka oleh seseorang dan menampakan tubuh Gerald yang sudah berpakaian rapi.

"Lo mau kemana?" Ucap Viollet kepada Gerald.

"Pergi" Ucap Gerald sambil menatap Zio dengan tajam.

"Gak! lo gak boleh pergi hari ini" kata Viollet sambil menghalangi Gerald agar tidak pergi.

"Oke fine" Ucap Gerald pasrah dan kembali masuk ke dalam rumah.

"Hmm yaudah gue pulang yah" Ucap Zio sambil pergi dari pekarangan rumah Viollet.

"Oke take care yah"Ucap Viollet.
Viollet pun melambai-lambaikan tangannya ke arah Zio.





Sorry typo bertebaran gaes(':
Aku bakalan semangat nulisnya bila kalian mengklik tanda bintang di bawah :*

I'm (not) TroubleMakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang