Part 18

20 6 2
                                    

Setelah selesai upacara tadi dan langsung mendengarkan Visi dan Misi dari para calon ketua osis, para siswa langsung memasuki ruang kelas masing-masing.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap Pak Budi guru ipa sambil masuk ke dalam kelas.

"Pagi Pak" Ucap seluruh siswa yang berada di kelas.

"Langsung saja ke intinya jadi, sekarang kerjakan soal di buku paket halaman 240 dari mulai paket A,B sampai dengan C. Jika sudah, cepat kumpulkan dimeja bapa batas waktu sampai jam istirahat" Ucap pak Budi panjang lebar.

"Pak itu hukuman atau tugas?" tanya Rangga si ketua kelas.

"Sudah serangga kamu jangan banyak tanya lebih baik langsung kerjakan" jawab Pak Budi.

"Nama saya Rang-ga pak bukan Se-rang-ga!" jelas Rangga sambil menekankan tiap kata.

"Sudah lah kau ini bany..." ucap pak Budi terpotong karena suara ketukan pintu.

"Selamat pagi pa" ucap salah satu dari anggota osis.

"Pagi.." ucap seisi kelas serempak.

"Maaf pak menganggu waktunya sebentar" ucap salah satu osis, cika.

"Ya! Tentu saja silahkan" ucap Pak Budi.

"Baik kami disini ingin memberitahu calon kandidat ketua osis, disini ada Davian,Dinda,Rena dan juga Dandi. Dan saya bagikan kertas ini dan kalian bisa mencentang di kolom ini jika kalian akan memilih salah satu dari mereka, apakah sudah paham?!" tegas Cika.

"Sudah..." ucap seisi kelas serempak.

Lalu cika pun membagikan kertas untuk memilih para calon ketua osis tersebut.

"Ehh Vio lo milih siapa?" tanya Sandra ke Viollet.

"Gu-gue..." ucapannya terpotong oleh Ega.

"Yah Davian lah. Yakan Vio?" ucap Ega memotong perkataan Viollet.

"Rupanya saya mencium bau-bau asmara disini hmm seperti apa yak? Kaya cinta gitu" ucap Sandra sambil meniru ucapan Roy Kiyoshi.

"Gausah sok-sokan jadi Roy Kiyoshi lo, nontonya aja lo takut" ucap Viollet menyindir Sandra.

"Yehh dia mah bukan Roy Kiyoshi tapi Roy Kiosnasi"Ucap Ega sambil tertawa terbahak-bahak.

Hingga tak sadar bahwa kertas untuk memilih calon ketua osis pun sudah berada di meja kami bertiga.

"Baik jika sudah diisi semua silahkan estapet kan kedepan, dan meja paling depan, taruh semua kertasnya disini" Ucap Cika sambil menunjuk kardus yang berada disampingnya.

Lalu barisan paling depan pun maju lalu memasukan kertas itu kedalam kardus.

"Baik jika sudah, terima kasih pak" ucap Cika sambil pergi meninggalkan kelas.

"Sekarang bapak pergi dulu, dan kalian kerjakan tugas yang sudah bapak berikan" Ucap Pak Budi sambil berdiri.

"Yah pak kok pergi sih? Nanti kalo saya rindu gimana?" celetuk Ega dari belakang.

"Jangan rindu berat kamu ga akan kuat biar bapak saja" jawab Pak Budi sambil memanyunkan bibirnya.

"Yahh sih bapak korban dilan" jawab Ega sambil cengengesan.

"Dari pada korban gagal move on kaya kamu" jawab Pak Budi menyindir Ega.

"Ohh my enemy" ucap Ega menirukan permainan yang sedang Booming.

"Savage" ucap sandra dengan ekpresi datarnya.

"Udah lah Ga lo udah ke Skakmat hahaha" ucap Viollet sambil tertawa.

"Awas lo ya belom dapet karma dari seorang Ega" ucap Ega sedikit mengancam.

"Silahkan dengan senang hati gue nerima santetan lo" tantang Sandra.

"Yaelah Ga kuno amat cara lo" ucap Viollet sambil menatap dengan Sinis.

"Stt udah ah mending sekarang kalian kerjain nih soal Pak Budi karna gue nyadar otak gue gak mampu ngerjain nih soal sialan" ucap Ega.

"Udah tau otak lo lebih lamban dari pada siput seharusnya lo itu belajar!" ucap Sandra sambil menoyor kepala Ega.

"Lo juga belajar sandra, jangan terpaku sama satu orang aja coba kalian bayangin kalo gue gak ada kalian mau minta jawaban ke siapa?" ucap Viollet memberi nasihat.

"Emang lo mau kemana Vio?" Ucap Sandra dan Ega bebarengan.

"Mau ke dukun nyantet lo biar hidup gue tenang tanpa ada yang mengusik!" Ucap Viollet dengan nada kesal.

"Kuno banget cara lo!" ucap Sandra dan Ega bebarengan lagi.

"Terserah lo dah gue mau ngerjain ini di taman, bay maksimal my cecungukk" ucap Viollet sambil berjalan menjauhi mereka.















Hmm gimana sama ceritanya?.
Gak rame? Iya tau kok😂
Maap ya guys banyak typonya ;').
Sampai jumpa di lembar berikutnya :v

I'm (not) TroubleMakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang