22. DCBMB

297 36 0
                                    

HappyReadng💜

Sesampainya dirumah, Aku turun dari mobil Rendra. Aku yakin Rendra terlihat marah sekali terlihat dari wajahnya. Apalagi ia pergi setelah aku kelusr dari mobilnya.

Aku masuk pakarang rumah terlihat mobil hitam mengkilap disana. Aku tahu mobil itu, mobil Cleo. Cepat cepat aku masuk kedalam rumah.

Aku terlihat Ayah menangis terseduh seduh, Aku yakin ia melihat Cleo disini. Mengapa cleo datang kerumah? Aku sungguh kesal hari ini.

"Ayah" Aku berteriak dan berlari memeluk ayah. Ayah membalas memelukku dengan isakannya. Baru kali ini aku melihat ayah menangis segitu sakitnya. Ada apa sebenarnya?

Aku melirik Cleo yang juga terlihat menangis, Ibu pun ikut menangis dan sosok paruh baya yang tidak kutahu itu.

"Ada apa?" Kini aku memberanikan diri untuk bertanya pada semua orang.
"Kenapa semuanya diam? Apa yang terjadi?" Aku mulai berteriak. Tapi tak ada satupun yang menjawabnya.

"Bu, Ada apa?" Aku berali bertanya pada ibu tapi sama saja dia tetap diam.

"Cle ada apa?" aku bertanya pada cleo, semuanya sama saja membuatku semakin penasaran. Aku benci situasi ini.

"Dan... Tante siapa?" Tanyaku pada wanita itu disamping Cleo.

Wanita itu menatapku sekilas lalu menatap Cleo sekilas. Aku mohon jelaskan semuanya.

"Cleo adalah murid yang sangat hebat"  jelasnya. Aku tidak butuh penjelasan seperti itu.

"Jelaskan secara to the point" Teriakku membuatnya tersentak.

"Maksudku, Ayahmu punya hitam padaku dan sebagai jaminannya Cleo aku angkat sebagai anak. Hutang ayahmu puluhan juta dan tidak mampu untuk membayar" . Ia menjeda kalimatnua sesaat.

"Oh, Jadi Cleo bohongin Eiru. Kalau Cleo pergi untuk kerja dan buat kami. Kenapa cleo bohong" Aku mulai menangis sejadi jadi. Cleo jahat Arlean pun sama. Aku benci kedua pria itu. Sangat.

"Tahu gak Cleo, Ayah biayai Sekolah Cleo sampai Kuliah tapi nyatanya Begini balasannya" Cleo diam. Mengapa Cleo melakukan ini, Mengapa.

"Cleo datang untuk sekedar memamerkan jika cleo sudah mapan? Banyak uang? Begitu" Aku semakin emosi. Aku tidam tega melihat ayah terpuruk seperti ini.

"Kenapa cleo lakuin ini?" Aku mencernkram lengan Cleo. Tidak ada respon darinya.

"Cleo benci sama sama kami, cleo tinggal pergi jauh gak ketemu kita. Gampang kan. Tadi jangan nyakitin ayah kayak gini" Air mataku susah mulai mengering. Tadi disekolah aku menangisi pria yang tidak mencintaiku dan sekarang karena masalah keluargaku.

"Eiru, Aku kesini emang mau kembali, cuman aku harus membayar hutang ayah sampai lunas baru aku bisa balik" Suara pelan Cleo membisik ditelingaku.
"Jangan lupa Cleo kamu datang pagi, Dan harus meeting pagi" Suara paruh baya itu menghilang dan pergi dari rumahku. Cleo memelukku kemudian.

Malam penuh kejutan, Cleo menceritakan secara detail bagaimana ia bisa pergi dan bertemu dengan wanita itu. Aku tersenyum simpul, Semoga Cleo bisa melunasi hutang ayah dan bisa kembali.

Di kamar yang kosong, aku membantu ibu membersihkannya dengan penuh semangat. Cleo tinggal dirumah ini dengan persetujuam Ayah. Aku senang Ayah bisa memaklumi semua kesalahan Cleo.

"Semoga, Cleo betah tinggal disini" Itu harapan ibu sama denganku. Harapanku semoga Cleo tetap bersama kami.

Ditengah larutnya malam, kami duduk di meja makan untuk makan bersama. Ibu menyiapkan makanan kesukaan ku dan Cleo. Aku lihat wajah berserihnya ibu dan ayah terlihat masih kaku dan tidak terbiasa dengan adanya Cleo.

"Sebelum pergi kerja, Antar Eiru kesekolah yah Cle. Soalnya sepeda Eiru lupa disekolah" Ujarku. Cleo mengangguk mengiyakan.

Setelah makan, kami memutuskan untuk tidur dan bangun pagi hari. Aku rasa  mataku ini tidaklah mengantuk. Aku tidak bisa tidur.

Kemudian bayang bayang perkataan Rendra teringat dipikiranku. Cepat cepat aku bergegas mengambil kunci yang sembunyikan di laci meja belajarku. Ku buka dan ternyata bukunya masih ada disana. Ku mencoba membuka kertas demi kertas.

Sebuah tulisan tangan berbeda itu tulisan tangan Rendra.

Dear Eiru...

Gue udah baca deary lo sama ini. Maaf kalau gue bertiga kurang ajar masuk kamar lo dan membaca deary lo. Gue bertiga membaca cerita hati lo tentang Arlean.

Mengapa lo harus sembunyiin ini sih Eiru. Kita ada buat lo, lo tega banget Eir banget banget.

Selama ini kita bertiga gak pernah tahu perasaan lo terhadap Arlean. Setelah lo baca, gue mohon move on dari Arlaen.

Dari Rendra, Asra dan Yuna

Aku kesal dengan meraka, Mengapa mereka tidaklah sopan membaca deary Orang. Aku memilih menyimpan kembali buku deary itu dan segera tidur dan bertemu mimpi.

Pagi sekali, aku berangkat kesekolah. Cleo mengantarku sampai gerbang sekolah lalu berlalu pergi bekerja. Sekolah masih sepi dan hanya pak Satpam yang berdiri menyambut siswa siswi. Aku masuk kedalam sekolah, tetapi aku memilih ke perpus untuk membaca. Aku bukanlah kutu buku seperti lainnya yang suka baca buku pelajaran aku hanya senang dengan fiksi saja.

"Eiru, Rendra teman lo berantem" Aku kaget, Rendra berantem sama siapa? Aku yakini pasti peremuan.

Aku bergegas berlari mengikuti siswi yang memberitahuku tentang kejadian tersebut. Aku sedikit geli, bagaimana Rendra berantem jika itu memang  perempuan.

"Kenapa lo harus deketin Eiru, jika lo cuma mau nyakitin dia" Teriak Rendra. Kok ada nama Aku sih.

"Kemaren lo nanya nanya gimana caranya nembak cewek, itu sama aja lo bikin Eiri sakit hati. Eiru itu suka sama lo Ar" Teriak Rendra menggelegar.

Apa apaan ini, Rendra mengapa berteriak seperti itu. Dia pikir aku tidak malu. Semua Orang menatapku bingung dan gak tahu apa itu artinya.

"Gue tegasin sama lo, Gak usah sok baik sama Eiru" Nafasku memburuh, aku menyelinap masuk kedalam kerumunan. Aku melihat Arlean sudah babak belur ternyata Rendra jago juga.

***

Janlupa Tinggalkan jejak yah😘

[SS]Dear Cowok Berkaca Mata Bulat (COMPLITE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang