HappyReading💑
.
.
."Saya boleh gak ngelamar Eirun?"
"Owealah, emang mau ngasih makan apa anak orang pake sok sokKan ngelamar" Sedikit pengen ketawa. Rasain.
"Yang penting gak makan hati pak" Jawabnya lagi. Aku udah siapin ancang ancang buat lempar dia pake sepatu.
Arlean maju menuju kearah Eirun dan pak Winu. Eirun sudah tegang apa yang akan Arlean lakukan, rasanya ia pengen hilang saja.
"Eir, happy birthday" Arlean memberikan sebuket bunga mawar merah yang harum. Eirun pengen nangis karena haru tapi ia tahan siapa tahu ia dikerjai.
"Eir, hari ini gue mau lo putusin. Lo mau jadi tunangan gue atau enggak. Jujur aja Eir, gak apa apa" Eirun semakin tegang. Bunga yang ada di tangan Arlean tak ia terima. Seluruh tubuhnya tak bisa bergerak dan terasa kaku.
"Jawab aja Eir, kali ini gue serius" Eirun membasahi bibir bawahnya yang mengering. Dikelas tak ada yang bersuara mereka diam seolah menghayati drama yang mereka lihat.
"Nggak yah" Eirun membulat, ia tidak bisa bicara apa apa. Semuanya kaku. Padahal ini yang ia inginkan.
"Hhmm" Deheman dari luar dekat pintu membuat semuanya berpaling kesana.
"Eh, pak Cleo" Sapa pak winu menyambut Cleo masuk.
"Eirun, ikut saya" Eirun hampir saja jantungan, tapi ini moment untuk mengungkapkan perasaannya pada Arlean.
Entah dorongan apa Eirun mengikuti perintah Cleo yang sudah menghilang. Eirun mendengar jelas jika didalam kelas Arlean diteriaki karena mereka yakini ia ditolak oleh Eirun.
"Arlean, baru pertama nembak cewek terus ditolak ckckck. Arlean itu ganteng pasti banyak yang suka" Nasehat pak winu. Arlean diam saja, Ini belum berakhir Eirun belum menjawab pernyataan perasaannya. Cleo semua dalangnya.
Arlean meminta izin pada pak winu untuk kembali kekelasnya. Ia benar benar tugas pak winu untuk mengajar.
Ditempat cleo berada, di parkiran. Cleo diam tanpa sepakata pun. Eirun diam dan kepikiran tentang Arlean. Bagaimana jika Arlean kecewa dan tidak mau lagi padanya.
"Ayo eir masuk" Titah Cleo. Ini semua gara gara cleo.
"Mau kemana sih?" Eirun menjawab dengan kesal.
"Buat perayaanlah" Eirun melotot tajam. Apa itu untuknya.
"Buat gue" Cleo melirik dan mencibik.
"Ngerasa, gue mau ngelamar Yuna" Eirun terkejut, Cleo menghancurkan acara romantisnya demi diri sendiri. Shit!!
"Cleo tahu gak, Arlean tadi mau nembak. Tapi gak Eirun jawab karena cleo hancurin" Eirun mulai marah. Cleo hanya menanggapi dengan senyum tipis.
"Tenang aja, lo beres. Lo udah dijodohin. Lo bantuin gue biar yuna maafin gue" Eirun bersilang dada kesal. Dasar egois.
"Lo gak mau bantuin gue" Eirun menatap Cleo horror.
"Udah tahu masih nanya" Kesalnya dan memalingkan muka.
"Tes doang" Eirun menggeleng tanda tidak mau. Sudah DeadLine candaanya.
"Gue itu bakal ulangan semester jadi jangan ganggu. Baikan yah sendiri. Bahagia juga sendiri tuh" Cleo melotot tak percaya. Eirun berjalan masuk kembali kekelasnya.
Disana sudah tidak ada Arlean, Eirun kesal semuanya gara gara Cleo. Dasar buaya kampung.
Setelah pelajaran sejarah jam kedua tadi, Eirun bisa keluar untuk istirahat alias makan dikantin. Ia membereskan barang barang di mejanya untuk di masukkan kedalam tasnya. Ketiga teman sekelasnya yang dulu menjadi teman dekatnya mendekat dengan raut wajah tidak nyaman.
"Eir, kami minta maaf yah" Rendra bersuara. Eirun tersenyum tipis mendengar pengakuan mereka. Ia senang Rendra mau meminta maaf padanya.
"Gue udah maafin kalian kok" Eirun menjawab dengan senyum iklas. Rendra membalas dengan senyum ia senang Eirun bisa memaafkan mereka.
"Gue juga yah Eir, gue banyak sewot sama lo" Kini asra yang meminta maaf. Eirun hanya di tanggapin dengan senyum.
"Eir, gue minta maaf soal..." Yuna menarik nafas dalam menyiapkan tenaga untuk berbicara.
"Gue udah maafin kalian semua kok, gue doain yuna sama cleo jadi pasangan yang romantis yah" Terlihat wajah murung diwajah yuna membuat Eirun tahu jika masalah mereka belum selesai.
"Permohonanya di ubah deh, semoga kalian bisa balikan" Yuna hanya tersenyum paksa.
Ketiga teman Eirun keluar katanya mau ngerjain tugasnya diperpus. Tapi, dia tidak ikut karena cacing cacing diperutnya mendemo.
Eirun berjalan kekantin sendiri, penuh! Itu yang ada dikantin. Ia terlambat semua bangku dikantin udah diisi oleh manusia kelaparan.
"Ar, tuh Eiru. Samperin gak punya tempat ruh" Goda temannya yang didepannya. Arlean tidak menjawab, ia tidak peduli ia memilih melanjutkan makanannya.
"Eiru" merasa ada yang memanggilnya Eirun mencari cari asal suara tersebut. Seseorang melambai lambai, Eirun tidak mengenal orang itu tapi, ia tidak punya pilihan lain ia tidak punya tempat.
"Duduk disamping Arlean dong Eir" Arlean merasa panas dingin dan sudah tidak selera makan.
Eirun duduk, kemudian teman teman yang memanggilnya itu pergi meninggalkan dirinya berdua dengan Arlean.
"Ar, tadi gue belum..." Arlean memotong dengan cepat." Gak usah dibahas" Dia benar benar marah.
"Ar, gue udah lama banget pengen ngungkapin perasaan gue. Tapi, gue takut. Lo orang pintar kaya dan gak sepada sama gue. Gue milih jadi pengagum saja" Arlean menatap Eirun yang sungguh serius. Ia tahu gadis itu takakan menolaknya.
"Ar,"
"Eir"Mereka berucap bersamaan. Mata bulat Arlean menatap manik wajah Gadis yang selama ini ia sukai. Terlihat manis dan sangat lucu.
"Duluan" Mereka kembali bersamaan. Arlean terkekeh diikuti Eirun yang juga terkekeh bersamanya.
"Gue ulang, Lo mau jadi pendamping hidup gue" Kali ini suara Arlean menggelegar membuat seisi kantin menatap mereka. Eirun diam, mendengar bisikan bisikan teman temannya.
"Mau" Eirun mengangguk senang. Semua sesisi kantin bertepuk tangan, tembakan didalam kelas memang gagal tapi Eirun sudah resmi jadi miliknya.
"Semua yang ada di kantin gue traktir" Teriak Arlean tanpa menoleh dari tatapannya pada Eirun. Eirun selalu menyambut senyum dari Arlean. Ia senang, Orang yang selama ini ia sebut dalam dearynya sudah mencintai.
***
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
[SS]Dear Cowok Berkaca Mata Bulat (COMPLITE)
Cerita PendekFOLLOW SEBELUM MEMBACA JANGAN JADI SIDER Gadis yang bernama Eirun ini begitu kagum pada Pria "Berkaca mata bulat" Arlean. Entah mengapa itu? Yang pastinya semua pikirannya tertumpahkan dibuku dearynya untuk menulis keseharian dirinya saat melihat Ar...