30. DCBMB (End)

699 32 0
                                    

ReadingSo😂
.

.

.

Selesai penerimaan raport semester 5 rasanya Eirun senang, Arlean akan melamarnya pria yang selama ini ia cintai sepenuh hati.

"Hey, Rangking berapa?" Eirun memutar bola matanya sedikit tidak enak. Arlean mengajarinya sepanjang hari tapi ia tak bisa mendapatkan rangking yang baik.

"Ditanya kok diam" Eirun tersenyum kikuk, lalu menyerahkan raportnya pada Arlean.

"Nilai kamu bagus, rangking lima itu membanggakan lo Eir" Puji Arlean, gagal sudah mendapat cincin dari Arlean. Padahalkan udah dua orang lagi.

"Kamu tenang aja, aku beliin kok" Eirun tersenyum lalu memeluk Arlean.

"Jangan peluk peluk dong Eir, Kita itu belum jadian maunya Nikah" Eirun memukul lengan Arlean yang selalu bercanda. Ini sisi lain Arlean jika berdekatan dengan cintanya.

"Oh yah, selepas ujian nanti. Cleo kampret bakal nikah sama Yuna. Yuna juga butuh kuliah tahu, malah dipaksa nikah" Arlean mengacak rambut Eirun yang terlihat gemas.

"Kalau bisa, aku juga mau kayak gitu" Arlean tersenyum mencubit pipi Eirun gemas. Arlean menepati janji jika ia tidak akan berbuat sesuatu yang melanggar agama sosial dan budaya. Ia tidak pernah melecehkan orang yang ia cintai.

"Urusin dulu perusahan mama kamu terus mikirin hal dewasa kayak gini" mereka sudah duduk dibangku taman.

"Kan ada Cleo!" Eirun melirik tajam kearah Arlean.

"Jangan mengandalkan Cleo, dia juga bakal hidupin keluarga dia" Eirun terlihat menggemaskan saat berbicara hal hal tentang kehidupannya. Arlean tersenyum manis menyandarkan kepalanya  pada kepala Eirun. Karena ia pendek dan hanua sebatas dagu tingginya dari Arlean.

"Iya, lebih baiknya nikah dulu. Gak sabar buat nyicipin bibir pertama dan terakhir mu" Goda Arlean membuat Eirun terlihat malu.

"Dasar mesum" Cleo datang dengan wajah datarnya. Dasar Pengganggu.

"Pokoknya gue dulu sama Yuna" Tekanlah, Eirun berdiri menatap sengit.

Sombong!!

Eirun tak memedulikan keberadaan Cleo, benar benar menyedihkan.

"Ayo Ar, Kita keperpus" Ajak Eirun menarik tangan Arlean.

"Dasar remaja mesum" Umpat Cleo, Eirun pura pura budeg dan tidak menanggapi ucapan cleo. Menurutnya itu bodo amatlah.

"Eir, maaf yah soal masalah dulu yang dibuat mama sama keluarga mu" Ujar Arlean, Eirun hanya mengangguk.

"Gak papa'lah Ar. Itu masa lalu" Mereka duduk di bangku mini di perpus. Keadaan perpus segar dan sejuk. Arlean Menatap Eirun intens, ia tersenyum manis.

"Aku gak nyangka bisa kenal kamu" Guman Arlean pelan, tak lepas dari tatapan itu.

"Ar, makasih yah untuk semuanya"

-End-

***

Pendek Ceritanya, Makasih yg dah baca muachh👊💕💕

[SS]Dear Cowok Berkaca Mata Bulat (COMPLITE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang