What’s left to find cause I need a little more
I need a little time, can we even up the score?
And some say that this can’t be real
And I’ve lost my power to feel tonight
We’re all just victims of a crime
When all is gone and can’t be regained
We can’t seem to shelter the pain inside
-A7X-
Region Five, Ancaisteal.
Status : Hunter."Chim, kau mendengar suara lain?" Seorang gadis cilik berambut merah bertanya pada bocah di sampingnya.
"Aku tidak yakin," balas anak laki-laki berambut hitam di sebelahnya. Joachim sibuk mengunyah rotinya. Keras, hambar, tidak enak. Namun, dia sangat lapar sekarang hingga bisa memakan batu. "Memang kau mendengar sesuatu, Rose?"
"Tidak terlalu jelas, tapi aku merasa mendengar sesuatu. Tidakkah hidung anjingmu itu mencium sesuatu?" Roseanne bertanya dengan nada ketus pada Joachim, kesal karena sedari tadi temannya itu hanya makan saja. "Kita mungkin bisa menemukan teman baru."
Joachim menelan rotinya susah payah, memegang tenggorokannya yang terasa kering dan perih. "Aku haus, Rose. Ketimbang mencari teman baru, aku lebih ingin mencari segelas air."
"Jika kita bisa menemukan teman baru, mungkin kita bisa mencari makanan dan minuman yang lebih banyak." Roseanne memulai usaha sugestinya, berbicara dengan nada penuh keyakinan. "Kau tahu, bekerjasama membuat kita lebih cepat keluar. Jika kita bisa keluar, kau juga bisa makan dan minum sepuasmu."
"Sepuasku?" Joachim menatap Roseanne dengan kerlipan berbinar yang polos.
Oh, betapa mudahnya membodohi seorang Joachim Creed.
"Sepuasmu, Chim." Roseanne mengangguk untuk lebih meyakinkan Joachim. "Kau bahkan bisa makan sebanyak gunung dan minum sebanyak air sungai."
Joachim percaya sepenuhnya pada Roseanne sekarang. Pemuda itu mengabaikan segala hal, menunjuk hidungnya dengan satu jari dan tersenyum bangga. "Percayakan pada indra penciumanku yang diberkati!"
Roseanne sebenarnya malu dengan kebodohan teman karibnya, tapi demi keselamatan dia rela berpura-pura semangat. "Ayo temukan teman baru!" katanya dengan nada ceria yang dibuat-buat.
Joachim mengangkat jempolnya seraya tersenyum sombong. Bocah itu mengusap hidungnya, mulai mengidentifikasi aroma apa pun yang ditangkap indra penciumannya yang peka. Roseanne mengikuti langkah kaki Joachim yang memimpin jalan. Gadis itu berkali-kali menoleh ke belakang, mengeryit begitu matanya mendapati sosok-sosok yang mengikuti mereka di belakang.
"Baunya bercampur." Joachim berhenti, mengusap hidungnya dan menoleh ke belakang. Menatap labirin kelam di balik punggung Roseanne.
"Kita diikuti, bukan?" Roseanne bertanya dengan nada cemas. "Entah kenapa aku tidak merasa begitu terancam."
"Baunya familiar," balas Joachim pelan.
"Tubuh pendek dan bungkuk, juga sekelebat rambut abu-abu."
"Baunya seperti cerobong asap dan makanan."
Roseanne mengernyit mendengar penuturan temannya. "Kau yakin itu bukan karena kau lapar?"
"Aku serius, Froska."
KAMU SEDANG MEMBACA
S I E T E
Action••𝑺𝑬𝑽𝑬𝑵 (𝘚𝘱𝘢𝘯𝘪𝘴𝘩) Awalnya adalah kematian. Kemudian, tujuh hari hitung mundur dimulai untuk sebuah perjalanan pulang. Tujuh hari untuk memberikan sebuah pertunjukkan terakhir. Tujuh hari untuk mempertahankan eksistensi mereka tetap ada s...