Ten🍀

11.3K 1.4K 66
                                    

Selamat hari Sabtu, semuanya🤗
Aku punya kabar buruk buat kalian yang suka cerita pendek. Sepertinya cerita ini bakal lebih panjang dari ceritaku yang lain.

Aku belom tau pastinya berapa chapter karena aku belum nulis sampe ending. Tapi diusahakan gak akan lebih dari 20. Semoga aja ide ceritanya bisa kupersingkat😊

Anw, enjoy and happy reading.
Jangan lupa tinggalkan jejak💙
Sorry for the typos.

***

From Kak Lio :
Hari ini kita tunda bimbingannya ya. Ada hal penting yang harus aku urus.

Clover mengernyitkan dahinya sambil memandangi pesan dari Mario. Entah ia harus merasa lega atau sedih ketika tau pria itu membatalkan bimbingan belajarnya hari ini.

Ia harap Mario membatalkan pertemuan mereka bukan karena masalah beberapa hari lalu.

Gadis itu menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Itu berarti ia bisa beristirahat setelah belajar di sekolah tadi. Hanya saja tiba-tiba ia terpikir tentang wanita yang dicintai Mario.

Apa jangan-jangan hari ini Mario ingin menemuinya? Makanya dia membatalkan janjinya?

Tanpa pikir panjang, Clover langsung menelepon pria itu. Ia menunggu beberapa sebelum teleponnya tersambung.

"Ada apa?"

Suara datar yang memang biasanya pria itu berikan terdengar berbeda untuknya sekarang. Seperti baru menyadari jika ia tidak pernah dan tidak akan menjadi spesial.

"Ada urusan penting apa, kak?" tanya Clover langsung pada intinya dengan memberanikan diri.

"Menemui seorang ... teman."

"Apa dia wanita yang kakak cintai itu?"

Mario terdiam cukup lama, seperti tidak ingin menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Clover. Tapi tentu saja gadis itu tidak mau menyerah.

"Iya atau bukan?"

"... Iya."

"Kalau begitu aku ikut!" seru Clover. Ia ingin melihat rupa wanita yang dicintai Mario. Jika ada kemungkinan, walau itu sedikit saja, ia ingin membuat Mario merubah perasaannya. Clover ingin mematahkan perkataan pria itu.

"Ini bukan waktunya untuk bermain, Clo. Aku akan ke rumah sakit." Pria itu berkata dengan datar dan tegas.

Tentu saja Clover langsung mengernyit dengan kesal. Memangnya ia anak kecil yang kerjaannya selalu bermain? "Memangnya aku anak kecil?! Aku hanya ingin melihatnya!"

"Astaga, benar-benar merepotkan," gumam Mario dengan kesal sebelum mematikan sambungan teleponnya.

Sontak saja Clover langsung ternganga. Apa tadi katanya? Ia tidak menyangka Mario sampai mengatai dirinya merepotkan? Hanya karena wanita itu?

Baru pertama kali Clover merasakan kesal pada seseorang yang bahkan belum pernah ia temui.

***

"Clo, bangun. Kalau kamu tidak bangun juga akan aku tinggal."

Mario mengguncang pelan tubuh mungil Clover hingga gadis itu mengerang sambil membuka matanya perlahan. Matanya memincing dan langsung tersentak kaget ketika melihat Mario.

Pria itu berdecak kesal sebelum bangkit dari tempat tidur bernuansa hijau milik Clover. "Aku tunggu sepuluh menit. Kalau lebih, akan aku tinggal." Lalu Mario langsung beranjak.

C L O V E R✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang