Siang semuanya🙋🏻
Aku mau kasih kabar gembira kalau Bad Girl For A Young Boy naik cetak! Buat yang suka cerita itu dan tertarik, yuk segera ke lapak mereka dan lihat info penerbitannya🤗
Dann, jangan lupa follow igku untuk info lain dan spoiler, @littlestgirl.wp😄
Sekian info dariku, enjoy and happy reading📖
Jangan lupa tinggalkan jejak💙
Sorry for the typos.
***
Clover turun dari kamarnya menuju ruang tamu, tempat Mario berada. Gadis itu sudah berpakaian rapi dengan menggunakan jumpsuit hijau pendek dan sepatu sandal yang nyaman. Rambutnya ia tata menjadi dua kepangan yang dibuat sedikit berantakan.
"Kak Lio!" sapa Clover dengan riang. Perasaannya saja atau hanya dia seorang yang selalu bersemangat jika akan menghabiskan waktu dengan Mario?
Hari ini Mario menggunakan kaos putih polos yang dilapisi jaket bomber berwarna hitam. Untuk bawahannya, pria itu menggunakan celana jin biasa. Tampilan kasual yang membuat pria itu bertambah tampan berkali lipat. Senangnya ia bisa melihat Mario dengan berbagai tampilan.
"Aneh enggak, kak?" Clover memutar tubuhnya sambil bertanya pada Mario saat pria itu sudah menatapnya.
Gadis itu merasa antusias sambil menunggu jawaban dari Mario namun semua rasa senangnya kandas saat pria itu malah memberikan pertanyaan menyebalkan.
"Kenapa kamu selalu terlihat seperti pohon? Semuanya hijau."
Sontak saja Clover menghentakkan kakinya dengan kesal. Ia berjalan mendahului pria itu dengan bibir yang mengerucut. Kenapa semakin lama, perkataan pria itu semakin mirip dengan Andrew? Menyebalkan dan menusuk.
Gadis itu masuk ke mobil kemudian bersedekap kesal, menunggu Mario untuk mengikutinya masuk. Semoga saja hari ini bisa membaik seiring berjalannya waktu.
***
"Kebun binatang!!"
Clover bertepuk tangan saat melihat gerbang kebun binatang dari kejauhan. Tingkahnya benar-benar seperti anak kecil yang baru pertama kali mengunjungi kebun binatang.
Mario membayar karcis kendaraan untuk masuk kemudian memarkirkan mobilnya di tepat parkir. Sepertinya kebun binatang itu sedang sepi, dilihat dari tempat parkirnya yang tidak banyak dipakai oleh mobil lain.
"Ayo, kak!!" Dengan girang, Clover membuka sabuk pengaman dan pintu mobil. Ia melompat turun, berdiri di pinggil mobil sambil menunggu Mario.
"Kak, cepat!" seru gadis itu dengan tidak sabaran. Ia memutari mobil, membuka pintu kemudi lalu menarik tangan saudara iparnya itu.
Dengan tersauk, akhirnya Mario pun mengikuti langkah semangat empat lima milik Clover. Mereka menyusuri beberapa kandang dengan cepat karena gadis itu tidak sabar untuk melihat panda.
"Kak, monyetnya lucu ya. Mungil sekali!" kata Clover sambil menunjuk seekor monyet yang sedang menggaruk-garuk kepalanya. Monyet itu menoleh ke kanan dan kiri sebelum kembali menggaruk kepalanya.
Melihat tingkah monyet itu sontak saja membuat Mario mendengus geli. "Iya lucu, mirip seperti kamu." Lalu setelahnya pria itu langsung berjalan dengan tidak acuh, meninggalkan Clover yang sedang tersenyum senang.
Apa barusan Mario memujinya lucu?
Ekspresi bahagia Clover membuat anak kecil yang sedaritadi ada di sebelahnya menatap gadis itu dengan aneh. "Kak, tadi kakak dibilang mirip monyet. Kok kakak malah senang?"
