PANTAI LOSARI DAN SASMITA UDARA

68 2 0
                                    

Nikmatilah udara pada deretan arah mata angin yang kau hirup secara perlahan agar kamu merasakan keindahan. Dan jangan bersedih ketika mendengar bisikan udara yang menceritakan tentang kenangan-kenanganmu, tapi pancarkanlah tatapanmu hingga ke ujung lautan sampai kamu menemukan titik-titik kebahagiaan yang ada di sekitarnya. Pantai losari adalah tempat untuk menghapus sejuta kenangan yang berlipat ganda dengan banyaknya perahu-perahu kecil yang mengantarkanmu untuk menemukan luasnya lautan dengan adanya burung-burung yang beterbangan menuju pulau selayar.

Temukanlah burung cakrawala, agar kau dapat berkomunikasi dengannya, sehingga bisa mengungkapkan rasa pilu yang ada pada benak jantungmu. Dan serahkanlah pada burung cakrawala agar bisa menyampaikan rasa pilu pada Tuhan yang mengatur segala sesuatu untuk hambanya.

Ketika aku melihat ketapan matamu dengan seketika aku menghilang, karena kau sedang mengedipkan matamu dengan bulu mata yang lembut dan berbaris dengan rapi, tapi aku terus mencoba memalingkan tatapanku,  barangkali ada bening-bening matamu yang selalu menawarkan kerinduan.

Benci yang kau tanamkan dalam jiwamu tidak ada artinya tanpa rasa cinta yang mencari jejaka para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran. Dan dunia mencintaimu ketika kau bersahabat dengan bulan yang berkesan pada huruf-huruf udara yang kau jadikan tinta putih pada kalender bulan maret.

Sore yang begitu panas dengan terpancarnya sang mentari, sehingga ubun-ubun mulai resah, kulit mulai keriput, dan tubuh terasa mau terbakar karena dengan banyaknya keringat yang menetes sebagai tanda kejenuhan dalam panasnya terik mentari pada sore hari ini. Tapi dengan akal dan pikiran aku berteduh di bawah pohon beringin yang dipenuhi dengan banyaknya daun-daun yang masih subur, dan berwarna hijau yang sangat menarik di mata seorang kakek tua. Sedang matanya dalam keadaan rabun, tapi dengan mata seorang kakek tua yang rabun itu. Maka disitulah kita bisa memahami nasib orang buta yang tidak bisa lagi melihat orang-orang yang ada di sekelilingnya dan bersyukurlah apa yang kita miliki bukan apa yang kita punya.

Malam ini mulailah terdengar suara kicauan burung yang berawal dari gesekan daun yang mengumbar ambir hati yang sudah lama membeku, kini sudah menjadi boneka salju yang dimaini oleh seekor pinguin, kemudian beranjak pergi ke luar angkasa untuk mengembalikan mimpi kepada elien yang tak bernyawa, agar tidak ada lagi mimpi yang tertundah. Batas waktu yang telah ku miliki ingin melangkah lebih awal untuk menuju danau yang menjulang ke arah gowa agar menemukan sepercik rindu yang kau simpan ke dalam peti, walaupun sangat sulit untuk di temukan karena terjaga oleh bayang putih, bermata merah, dan berambut panjang yang sangat seram di pandang mata. Terpaksa ku memangkas waktu untuk berjalan kepada ingatan, agar sampai di jalan raya, tapi rambu-rambu lalu lintas yang memaksaku untuk berhenti, sehingga patah di tengah-tengah jalan dan merunduk di bawah pohon cemara, merenungkan lintasan di bawah tanah, agar dapat memasang waktu yang lebih baru tanpa ada lagi tanggal kadaluarsa yang memisahkan antara kita jarak dan waktu.

Mulut bumi sudah mulai menganga, bulan sudah mulai jenuh, dan matahari juga mulai meram tanpa adanya sebab akibat dari apapun. Tapi dengan rasa tidak sanggup lagi untuk menampung udara yang di hembuskan oleh manusia dalam waktu yang tak terbatasi. Dan kau akan diminta oleh udara untuk menjadi pasangan pada cahaya rembulan.

"Jangan pergi ketika takut sengsara, dan jangan tinggal ketika takut kehilangan"

Serampang   Dan Karang-karang PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang