RESAH PADA KESUNYIAN

12 1 0
                                    

Kembali ku merasakan resah saat sendiri menatap indahnya gurauan senja di awan jingga, tapi aku terus menunggumu hingga rapuh dan diibaratkan dengan setangkai kayu yang lama menunggu hujan, akan kekeringan sampai rapuh dan jatuh berguguran ke dasar tanah, karena kita selalu berbeda pendapat antara naluri dan logika.

Tapi langkah selalu mengajarkan ku tentang bersabar, dan mensyukuri apa yang telah terjadi dalam hidup yang seakan-akan tak bermakna lagi. Pada keresahan batin dikalau kau sedang bersembunyi dibalik arah sampai aku kehilangan jejak kepergianmu. Dan bumi menangis tentang malam yang sedang mati dibunuh siang, kemudian kembali membangun cahaya di sudut cakrawala untuk menawarkan suara guntur dan kedipan kilat yang membentang semesta, dengan memberi cahaya pada kegelapan dibalik kesunyian yang sedang bersanding denganku di ruang kekosongan, dan seketika aku melihat rembulan berpasang-pasangan di langit gundah. Sehingga rasa sedang iri dan bertanya-tanya:

____Kenapa bulan sama bintang bisa berpasang-pasangan sedangkan aku tidak?
Namun jawabannya sangat sederhana dari suara religi yang tiba-tiba muncul.
Lalu berkata:
____Wahai anak mudah tenanglah! suatu saat nanti kau pasti akan di minta oleh rembulan untuk menjadi pasangan pada langit kebaya seperti layaknya pasangan dewa dewi.

Dengan jawaban itu aku mulai tenang, dan menghapus secara perlahan tentang keresahan yang kian lamanya menjelma dihamparan kesunyian yang ada pada belahan jiwaku. Sinar pagi menumbus jantung dan tulang-tulangku, untuk menghapus segala kesunyian beserta dengan keresahan, dikala pagi sedang bersahabat dengan waktu yang meminta perdamaian, dan mengembalikan segala kegelapan menjadi cahaya di ruang kosong.

Bayanganmu masi disensor oleh kesemuan, karena jiwa ini baru terbangun dan bangkit dari keterpurukan yang lama berteman dengan kesunyian. Dan pada akhirnya aku kembali mengumpulkan sampah lalu ku bakar sampai habis dimakan api serta membangun semangat baru untuk hidup yang lebih dewasa.

Seperti bunga yang sudah layu. Bangkit kembali dengan siraman hujan dari langit, dan aku kembali menunggumu hingga jernih serta berkomitmen antara dan perantara.

"Jangan takut pada kesunyian, karena kesunyian akan membangkitkan semangat baru dan hidup yang lebih dewasa."

Serampang   Dan Karang-karang PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang