MAU APA LAGI?

7 0 0
                                    

Demi hajatku ingin menemui mu dengan alamat yang kau beri, namun ku berlari hingga ditelan samudra. Tapi kau telah tiada.

Alangkah ku tak menyangka bahwa dirimu tiba-tiba hilang begitu saja yang seakan memaksaku untuk bersedih, seperti tangis lara yang menyeruak jadi hujan badai memukul genteng rumah sampai roboh tak akan kembali pulih.

Lantas apa yang harus ku lakukan?

Namun ku kembali diam, merenung sambil menapaki langit dengan gemintang yang tersusun rapi bersama bara cahayanya yang tak pernah mengalah sebelum pagi. Dan tak pulang sebelum mentari mengatakan kau tak pantas lagi memperjuangkan malam. Karena kau memiliki batas waktu untuk bertahan.
Tapi akan ada sesi selanjutnya.
Maka tunggu lah!

Serampang   Dan Karang-karang PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang