SEJARAH SEMBILU

10 1 0
                                    

Jiwaku sudah kau ibaratkan dengan selembar daun yang jatuh ke padang rumput, dan sembilu dalam sejarah adalah cinta yang pernah kau lukiskan kedalam kertas kosong, dengan tinta yang sudah memudar pada halaman dinding hatiku, dan sejarah hanyalah kisah yang telah berlalu dengan banyaknya perjuangan yang terbuang sia-sia.

Dengan sepintas rindu yang membuat jantung ini selalu berdetak ketika sosok bayanganmu lahir di depan mata, tapi bayanganmu seperti air garam yang membasahi luka, rasanya seperti ingin mati sebelum maut datang menjemput, dan seluruh hembusan nafas yang tersesak kedasar lautan.

Seperti daun-daun yang kekeringan, akan jatuh berguguran ke sela-sela tanah yang sudah retak disebabkan oleh kemarau panjang seluruh penjuru, dan sumur yang mulai tak berdaya karena sudah kehilangan mata air-nya, yang sama hal-nya dengan perasaan yang kau taburi dengan sebutir kopi dan jarum kebaya yang telah kau lempar keluar angkasa, akan kembali menusuk ubun-ubun sehingga rapuh ketulang belulang yang lemah tak berdaya.

Seekor burung kakak tua tiba-tiba sandar di pekarangan rumah, lalu berkata: Seberapa sakitnya jarum kebaya itu?
Aksara menjawab bahwa sakitnya seperti jalan yang penuh liku-liku, dan roda yang terus berputar melaju kencang tanpa arah dan tujuan, hingga terjatuh ke dalam jurang kebinasaan, dan terdampar dipohon yang berduri sehingga mengais seluruh belahan jiwa yang tak sengaja meninggalkan rumah di padam pasir.

Hanya auman serigala yang bisa ku jadikan hiburan pada jurang ini, karena kesunyian selalu menggeliak dalam jiwa yang sudah sebatang kara tanpa ada seorang pun yang dapat menemuiku lagi sampai akhir hayat ini.

Kabut diawan jingga menyelimuti pelangi dan seluruh warna-warninya yang sudah tak nampak didepan mata, bumi ini semakin goyah karena sebentar lagi tak ada makhluk hidup yang bisa bernafas dengan kabut yang semakin mendalam.
Namun sejarah yang akan membingkai bumi, dengan meninggalkan seluruh kenangan yang ada pada benak udara, dan jiwa yang sudah binasa akan habis dimakan oleh cacing yang ada pada jantung tanah.

"Jarum kebaya yang telah kau lempar keluar angkasa, akan kembali menusuk ubun-ubun hingga menembus tulang-belulang yang tak berdaya"

Serampang   Dan Karang-karang PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang