TIGA PULUH MEI

15 1 0
                                    

Tiga puluh Mei adalah lambang pertemuan kita, sudah menyatakan cinta di awal bulan Juni saat menjelang ramadhan, dengan melalui proses dekapan syahdu yang di saksikan oleh cahaya bulan purnama. Satu tahun sepuluh bulan enam ratus enam puluh hari, bukan waktu yang singkat untuk kita salin mencintai, memahami, dan salin menjaga perasaan yang utuh sehingga cinta kita memiliki benteng yang kokoh agar selalu membara dan abadi sampai rambut kita memutih bersama, dengan diakhiri-nya oleh titik-titik sakaratul maut nantinya.

Walaupun di perjalanan kita selalu ada jeda dan rintangan untuk ingin mengakhiri perasaan yang salin menyatu, tapi cinta selalu mengembalikan segala kepergian dengan memberikan segala pelukan dalam cinta yang hakiki, dan angin yang selalu menawarkan ketulusan.

Ada rindu yang berpusing dalam relung hatiku di saat raut wajahmu lama tak nampak di depan mata, tapi kesabaranku yang membuat rinduku selalu bertahan dalam menanti senyum dan canda tawamu yang manis itu.

Dan ranting-ranting cinta menyelami sela-sela mata kita, dengan hati selalu menyatu ke dalam rinduku agar nantinya menjadi halaman buku yang ku namai buku nikah kita. Dengan adanya janji yang telah kutanamkan kedalam dinding hatimu yang sudah ku jadikan pedoman cinta untuk salin memiliki hasrat yang sama sehingga terikat dengan tali percintaan kita yang kuat sampai tergenggam ke dalam sanubariku. Semoga semesta terus mempersatukan kita dan tak punya alasan untuk memecahkan hati kita yang salin memiliki.

Dulunya aku bagaikan mawar yang berada pada kegelapan, tapi setelah ada tanda pengenalan dalam dirimu, aku sudah mendapatkan cahaya yang bisa membuat mawar terlihat mekar agar menjadi sepasang melati yang selalu indah di pandang mata. Dan kesunyian yang dulunya bersahabat dan selalu bersamaku, kini sudah tergantikan dengan kebahagiaan yang ada pada dirimu dan seluruh ruas-ruas jarimu yang telah ku jadikan kehangatan untukku bergenggaman tangan denganmu, dan aku minta satu jarimu saja yaitu jari manismu yang ingin ku pasangi cincin di depan orang tuamu.

Impianku hari ini aku akan selalu berjuang untukmu agar mimpiku bisa terwujud tanpa ada-nya kata sia-sia yang bisa membuat diriku malu dalam kegagalan, dan harapanku hari esok aku ingin selalu kau bersama ku dimanapun kita berada, karena aku ingin selalu menjaga mu tanpa ada-nya orang ketiga diantara kita.

Hembusan angin malam ini terasa sangat dingin, dan bercampur aduk dengan rasa rindu yang selalu menggelora di setiap bait nafasku, di antara bintang-bintang dan huruf cuaca telah menjelma menjadi bayangan kita yang selalu menanti datangnya waktu untuk kita salin bertatap muka di bawah cahaya rembulan, dan keharmonisan yang disaksikan oleh pasangan dewa dewi.

Aku mulai setia saat kau berikan cinta yang tulus dan kembali membuka cakrawala berpikirku untuk memberimu kebebasan dan kepercayaan penuh agar tidak ada lagi kata cemburuan diantara kita, semoga cinta ini terus terjaga bersama rindu yang ku lanturkan lewat do'a.

Tak perlu terlalu banyak kata-kata yang ku ceritakan dalam buku ini, karena separuh telah ku simpan kedalam dadaku agar nantinya ada yang ku sampaikan didepan orang tuamu bahwa aku telah siap menjadi milikmu dan kuterima nikahmu dilirikan mata orang banyak dengan tangisan bahagia yang kucurahkan pada bulan bahwa aku dan kamu sudah menjadi pasangan yang halal.

"Kau adalah cahaya yang ada pada benak jantungku, dan tetaplah jadi yang terbaik sampai ke sisa umurku dengan cinta yang selalu menggelora."

-Sajak dirimu yang terus ku jaga.

Serampang   Dan Karang-karang PiluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang