"Makan, Jaehyun" Sentak Rose.
Jaehyun menggeleng. Meletakkan garpu yang sedari tadi dipegangnya.
"Malas".
"Kau belum makan sejak semalam" Bujuk Rose.
Jaehyun berdiri lalu memakai jas yang sebelumnya ditanggalkan pada sandaran kursi.
"Nanti aku makan. Aku pergi dulu sekarang"
Rose mengerucutkan bibirnya. Rasanya perjuangan kecilnya membuat spaghetti pagi ini sia sia.
Jaehyun mengacak rambut Rose.
"Hari ini ke rumah sakit?"Rose mengangguk. "Kenapa?"
"Bagus lah, aku tidak ada lembur. Nanti kujemput saat jam praktekmu selesai"
"Aku tak bertanya" Jawab Rose cuek. Membuat Jaehyun semakin gemas.
"Jangan marah, nanti aku makan. Aku pergi dulu ya?". Pamit Jaehyun,tak lupa mendaratkan bibirnya pada pipi Rose yang langsung merona seketika.
"Ya! Jung Jaehyun!" Teriak Rose. Jaehyun memilih melanjutkan jalannya. Sementara wanita yang meneriakinya sibuk mengurus kupu kupu yang berterbangan di perutnya.
----
"Hwah, I want Chanel's bag"
"I need a pair of sneaker"
Rose memandang malas teman temannya. Jennie akan pergi ke Amerika, dan Lisa-Jisoo antusias untuk menitip 'belanjaan'.
"Pikirmu aku sekaya itu? But, Lisa? U want Jordan?" Tawarnya pada Lisa dengan senyuman cantiknya.
Typical Jennie. Dia bisa membeli apapun yang ia suka. Selain gajinya sebagai dokter cukup besar, kerjaan sampingannya sebagai model juga menghasilkan uang yang lumayan. Lagipula orang tuanya juga kaya raya.
"Kirimkan padaku beberapa foto saat kau tiba di tokonya. Aku akan memilih." Lisa mengacungkan jempolnya.
Jennie mengangguk.
"Belikan aku tas berwarna hitam. Terserah model apapun itu. Asal itu chanel dan tidak merepotkanmu" Ujar Jisoo.
"Okay, lagipula aku sangat mengerti style mu. And, Rossie? U don't want something?"
Rose mengerjap kaget. Yah, gadis cantik itu sedang melamun. Tepatnya memikirkan sesuatu.
"Saat ini belum. I'll tell you soon" Jawab Rose seadanya.
📲Incoming call... JungJ
"Aku angkat telfon dulu" Pamit Rose, kemudian menjauh dari teman temannya yang sedang makan di cafetaria rumah sakit.
"Hei, kau sudah makan?"
"Wow kau kawatir sekali babe"
"Aku tanya padamu Jung"
"I just take a break and having a cup of coffee"
"Kau minum kopi? Astaga kau gila?"
"Just chill. I'm okay baby. Tell me, kau ku jemput jam berapa?"
"Kau belum makan sama sekali. Bagaimana bisa kau minum kopi Jaehyun?"
"You're too loud. Aku sangat merindukanmu sekarang."
Rose sejenak menelan salivanya. Lelaki itu berbicara sangat manis. Setidaknya membuat Rose tersipu.
"Hey, baby? You still there?"
"Ya! Jemput aku pukul 4. Jangan telat! Atau aku pergi bersama Dokter Jeon"
"Just go, if you're not afraid" Balas Jaehyun. Nada suaranya rendah. Sejenak membuat Rose merinding.
"Up to you. Bye!" Rose menutup telfonnya.
Tapi..
Jungj
Don't you dare sweetie.Lelaki itu nampaknya sangat bersungguh sungguh.
-----
"Kau dijemput?" Tanya Rose pada Jennie."Ya, akhir akhir ini Taeyong sedikit posesif padaku" Jawab Jennie sambil merapikan kertas pekerjaannya.
"Semua pria menjadi posesif belakangan ini" Ucap Rose.
"Wait, semua pria? You have a boyfriend?" Jennie melebarkan matanya.
Rose memasang muka datar. "Pacar yang mana? Aku hanya mendengar dari Jisoo dan Lisa. Menurut mereka Yuta dan Ten menjadi agak posesif belakangan ini"
Jennie memasang senyum jahat di wajahnya. "Kau dengan Jaehyun bagaimana?"
"Ya, kenapa Jaehyun? Kami masih berteman" Jawab Rose dengan wajah kesalnya.
"Lalu dengan dokter Jeon? Kulihat kalian lebih dekat beberapa hari ini"
"Kau ini kenapa? Aku masih senang sendiri. Hentikan pikiranmu tentang aku dan Jaehyun ataupun dokter Jeon" Rose menyelesaikan pekerjaannya.
"Oh My God, maafkan aku. Aku tak bermaksud seperti itu. Jangan marah ya? Aku hanya bercanda" Rayu Jennie, sesaat ia lihat wajah cantik Rose menjadi sedikit masam.
"Aku pulang." Rose meraih tas hitamnya.
Jennie tersenyum, Rose tidak benar benar marah. Ia sudah hafal, gadis cantik itu akan lebih sering berbicara bahasa Inggris ketika benar benar marah.
Rose berjalan keluar rumah sakit. Jaehyun sudah stand by sejak setengah jam yang lalu. Nampaknya lelaki itu sedikit takut dengan ancaman Rose.
"Aku bilang pukul 4 Tuan Jung. Kau jadi menunggu lama" Ucap Rose. Padahal baru saja ia memasuki mobil Audi Jaehyun.
"Tidak masalah. Katamu aku tidak boleh telat" Jaehyun memasang seatbeltnya.
Rose memutar bola matanya. Pikirnya Jaehyun sangat sibuk. Ternyata sempat saja menjemput Rose, bahkan setengah jam sebelum ia pulang.
Rose memasang sabuk pengamannya. Jaehyun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak ada percakapan diantara mereka. Alunan lagu Four Seasons milik Taeyeon berbaur dengan suara mesin mobil. Rose sibuk dengan handphonenya, Jaehyun fokus memperhatikan jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend of A lifetime : Jaerose
FanficRose yang berteman namun terikat lebih dari pertemanan. [Warn! Mature Content]