Satu minggu sudah Jaehyun dirawat di rumah sakit. Besok ia sudah diperbolehkan untuk pulang. Luka jahitannya sudah cukup kering, namun luka tusuknya masih sakit jika digunakan untuk bergerak berlebihan. Apalagi 3 hari ini Jaehyun sempat demam tinggi. Sebetulnya Yuta belum mengizinkannya untuk pulang. Namun dengan dalih bosan dan sudah merasa baik baik saja Jaehyun berhasil memaksa pulang.
"Kau yakin sudah baik baik saja?" Tanya Rose pada Jaehyun yang sedang duduk santai di ranjangnya.
"Hmm"
"Jeff?"
"Iya Rose. I'm okay. Aku sangat bosan di sini sayang" Ucap Jaehyun.
"Sa-sayang?" Ucap Rose terbata.
Jaehyun menoleh kearah Rose. Lalu tersenyum.
"Hei, pipimu merah." Goda Jaehyun.
"Kau ini" Rose memukul lengan Jaehyun pelan.
"Aw!" Pekik Jaehyun.
Lagi, gadis itu dibuatnya panik. "Jaehyun? You okay? Astaga, bukankah perutmu yang tertusuk?"
Jaehyun masih meringis. "Sakitnya menjalar ke perut Rose".
Rose beranjak dari duduknya lalu mengusap usap lengan Jaehyun untuk alasan yang tidak jelas. Sementara Jaehyun menyandarkan tubuhnya pada Rose.
"Apakah bisa seperti itu?" Tanya Rose panik.
"Mana aku tau, kau kan yang dokter." Jawab Jaehyun asal. Tangannya melingkar ke pinggang Rose.
"Hei kau membohongiku?" Tanya Rose saat menyadari lelaki itu tak mengeluh sakit lagi.
"Tidak" Ucap Jaehyun tenang.
Rose diam. Jaehyun sedang memeluknya sekarang. Pelukan itu terasa sangat hangat dan tulus. Rasanya benar benar sama seperti sebelum semua 'Badai' terjadi. Bahkan terasa lebih syahdu.
"Rose, I love you" Ucap Jaehyun lembut. Mengunci Rose dengan ucapannya.
Rose benar benar terkunci. Lelaki yang tengah memeluknya dari samping sambil duduk itu, benar benar berhasil meluluhkan hatinya. Membuatnya seolah melupa tentang apapun yang terjadi selama ini.
Tangan Rose bergerak spontan menuju rambut Jaehyun, mengelusnya lembut penuh perasaan. Jaehyun memejamkan matanya. Menikmati lepasnya rindu dan risau dihatinya akan Rose.
"Thankyou" Ucap Jaehyun lirih. Air matanya menetes.
Rose tersadar, akibat setetes air mengenai lengannya. Jaehyun sedang menangis.
"Jaehyun, hey, what happen?" Tanya
Rose lembut.Jaehyun tak menjawab. Semakin mengeratkan pelukannya pada Rose.
"Rose, I know I don't deserve you. But if you want to know, I really want to be with you" Jujur Jaehyun. Kemudian menjeda kalimatnya dengan tarikan nafas berat.
"Be mine?"
Rose terdiam sejenak. Perasaannya bercampur. Haru, sedih, senang, euphoria yang luar biasa.
"Jaehyun, I ever hate you so much. Aku pernah sangat muak denganmu, aku pernah sampai tidak ingin mengenalmu lagi. But, I love you so much too." Jujur Rose lepas.
"Jadi?" Ulang Jaehyun.
"I think we gonna be friend forever, but how about trying something new?" Rose berkata hati hati.
"I'm yours" Putusnya.
"Thankyou, Rose thankyou" Jaehyun mengeratkan pelukannya pada gadisnya. Rose tersenyum, setitik airmata haru menetes di pipinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend of A lifetime : Jaerose
FanfictionRose yang berteman namun terikat lebih dari pertemanan. [Warn! Mature Content]