"Sepertinya tadi kau tak sesemangat ini. Lihatlah, belanjaanmu sangat banyak" Ucap Rose pada Jaehyun.
"Entah, sudah lama tidak berbelanja. Semua terlihat menarik dimataku." Jaehyun meraih sebungkus snack dan memasukkannya pada keranjang belanjaan yang ia dorong.
Rose menahan tangan Jaehyun. Lelaki itu hendak mengambil kripik singkong balado yang terdisplay di etalase."Cukup"
Jaehyun tersenyum. "Kau seperti ibuku"
"Rindu ibumu huh?" Tanya Rose.
"Ya, bisa dibilang" Hembusan nafas kasar Jaehyun mengikuti kalimatnya.
"Pulang kerumah." Tegas Rose.
Jaehyun menggeleng. Rose dibuatnya kesal. Jaehyun selalu berkata rindu, tapi tak ada usaha untuk bertemu.
"Bukankah ayahmu tak melakukan apa apa padamu terakhir kita kesana?" Rose melempar ingatan Jaehyun menuju terakhir kali ia pulang ke rumah orang tuanya. Yap, waktu mengantar undangan pernikahan Chanyeol-Wendy.
"Tentu saja, aku hanya diam di mobil. Bahkan bisa saja ia tak tahu kalau aku ikut bersamamu" Ucap Jaehyun sebal, sembari membelokkan troly berisi penuh makanan menuju kasir.
Rose tertawa mengingat kejadian waktu itu, bahkan Jaehyun enggan turun dari Mercedes Benz-Maybach S 560-nya. Ia memilih duduk dibalik kemudi sambil menunggu Rose kembali. Sungguh kekanakan memang, tapi sungguh Jaehyun tidak ingin ribut dengan ayahnya.
Kasir menghitung belanjaan mereka. Tepatnya belanjaan Jaehyun, Rose hanya menitip sekotak susu rasa pisang. Cukup banyak, bahkan sangat banyak.
"Totalnya--"
"Jangan disebut, okey." Jaehyun menyodorkan kartunya. Petugas kasir kebingungan,namun tetap memproses pembayaran Jaehyun.
Rose mendengus. "Tanpa disebut nominal, aku sudah tau kalau belanjaanmu itu mengeluarkan banyak uang"
Jaehyun tersenyum menampakkan giginya yang rapih. "Sorry."
Rose hanya menggelengkan kepalanya, memberi tanda agar Jaehyun tidak mengulanginya lagi. Walaupun kaya raya, tetap saja yang berlebihan itu tidak baik.
----
"Ada acara apa malam ini?" Tanya Rose.
"Tidak ada. Sudah kubilang hari ini aku tak ingin melakukan apa apa." Jawab Jaehyun sambil memasukkan beberapa kotak susu ke kulkas.
Yah, mereka sedang menata belanjaan.
"Baik, aku akan masak untuk makan malam." Respon Rose bersemangat.
"Yeay" Sorak Jaehyun. Tak seperti biasanya. Moodnya sedikit lebih cerah hari ini.
"Kau mau makan apa?"
"Apapun" Sahut Jaehyun.
"Baiklah" Rose tersenyum gemas.
Mereka kembali fokus pada belanjaan. Susu kotak, beras, mie instan, telur, sayur, sosis, daging dan banyak lagi hasil belanjaan Jung Rich Jaehyun hari ini. Rose hanya menggeleng heran, ia tak pernah berbelanja sebanyak ini sebelumnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Rose berpamitan untuk kembali sebentar ke appartemennya. Ia ingin mandi dan mengganti bajunya. Ia segera melangkahkan kakinya menuju unit appartemen yang berada tepat didepan unit milik Jaehyun. Dengan cekatan ia menekan tombol tombol password pintu appartemennya. Sedetik kemudian pintu bercat coklat itu dengan mudah ia buka.
----
Mr.Bang
Hey
How's life?
![](https://img.wattpad.com/cover/182197406-288-k520004.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend of A lifetime : Jaerose
FanfictionRose yang berteman namun terikat lebih dari pertemanan. [Warn! Mature Content]